IGRA Kembangkan Minat Belajar Siswa terhadap Permainan Tradisional

Purwodadi – Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab. Grobogan pertemuan rutin Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kabupaten Grobogan, Selasa  (10/01) diselenggarakan dihadiri oleh anggota Kelompok Kerja IGRA se-kabupaten. Pertemuan tersebut dihadiri Plt Kasi Penmad Abdur Rouf dan pengawas PAI Siti Mudrikah.

Dalam laporannya, Ketua IGRA Siti Mukhayaroh mengatakan pertemuan pertama kali di tahun 2017 ini untuk membahas rencana kerja mingguan. IGRA menurut Mukhoyaroh perlu mendapatkan perhatian untuk meningkatkan mutu guru-guru RA. Selain itu guru RA perlu mengembangkan minat siswa terhadap permainan tradisional.

Siti Mukhayaroh dalam kesempatan tersebut menyampaikan keinginannya untuk menyelenggarakan pemilihan ketua pengurus IGRA.

“Pertemuan rutin tersebut merupakan wahana untuk saling tukar pendapat dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya yang berbasis pendidikan Islam,” tutup Mukhoyaroh.

Pelaksana tugas Kasi Penmad Abdur Rouf menyatakan bahwa pertemuan seperti ini selain membahas kurikulum 2013 juga bermanfaat sebagai ajang silaturahmi para pendidik IGRA disela-sela kesibukannya mendidik para putra-putri calon pemimpin bangsa. 

Abdur Rouf meminta meminta guru yang tergabung dalam IGRA untuk menjaga kekompakan. “Bagaimana guru bertutur kata, berkomunikasi baik dengan sesama rekan guru dan orang lain, sampaikanlah dengan cara santun sehingga membuat siapa saja yang mendengar merasa nyaman,” jelasnya. 

“Tugas mendidik dan mengajar para anak didik di Raudlatul Athfal merupakan suatu panggilan jiwa dengan pengabdian setulus hati bagi para guru Raudlatul Athfal, mengingat mereka pada masanya nanti akan menjadi pengganti generasi yang ada pada masa sekarang,” ungkapnya.

Pelaksana tugas tersebut mendukung usulan-usulan guru IGRA mengenai mengembangkan minat siswa terhadap permainan tradisional. Metode Pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam membimbing peserta didik mencapai kompetensi yang ditetapkan. Guru harus  menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya termasuk bagi peserta didik di tingkat Raudhatul Athfal.

Menyinggung mengembangkan minat siswa terhadap permainan tradisional Abdur Rouf mengatakan permainan tradisional ini sekarang sudah jarang dimainkan, sehingga kita menghidupkan kembali kepada anak-anak supaya mereka terbangun sportivitasnya. Karakter dan sikap positif dari permainan tradisional itu yang kami ingin tanamkan.

Selain itu, Abdur Rouf juga mengatakan permainan tradisional mengandung nilai budaya, kearifan, dan nilai kehidupan. Dia pun berharap melalui permainan ini generasi muda dapat mengenal budaya bangsanya yang penuh keberagaman.(bd)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content