Purwodadi – Proses pembelajaran membaca pada peserta didik kelas awal merupakan pekerjaan guru yang berat karena pada fase tersebut fondasi anak untuk bisa mengikuti pembelajaran baru ditanamkan. Pada tahun 2011-2012 yang lalu, terjadi silang pendapat siapakah yang berkewajiban mendidik anak calistung (baca tulis dan berhitung) mengingat anak yang belum berumur eman tahun menurut teori pendidikan belum boleh mengenyam pendidikan tersebut, apakah TK/RA atau kelas awal SD/MI?
Saling lempar tanggung jawab dan membebankan yang lain itulah yang mengindikasikan beratnya proses pembelajaran mengenalkan huruf dan kata pada anak.
Dalam meringkankan beban guru dan memperlancar proses pembelajaran membaca, USAID PRIORITAS bekerjasama dengan Kantor Kemenag Kab. Grobogan menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan praktik pembelajaran yang baik dalam buku bacaan berjenjang.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di MI Unggulan Jabalul Khoir Simpanglima Purwodadi pada Kamis- Sabtu (5-7/05) menurut panitia penyelenggara diperuntukkan untuk guru kelas awal pada KKM MI I yang mempunyai wilayah di Kecamatan Purwodadi dan Grobogan. “Kegiatan ini difokuskan pada guru kelas awal yaitu kelas 1, 2 dan 3 serta kepala madrasah tersebut menurut panitia dilaksanakan pada hari libur supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa,” terang Budi Utomo.
Adapun media yang digunakan untuk kegiatan ini adalah buku bacaan berjenjang dan big book bantuan dari USAID.
Kepala Kantor Kemeterian Agama Kabupaten Grobogan Muh Arifin dalam pembukaan memberikan motivasi kepada peserta pelatihan bahwa membaca merupakan kegiatan yang harus dicanangkan setiap hari baik di rumah maupun di madrasah. Lebih lanjut Muh Arifin juga menghimbau agar pelaksanaan kegiatan ditindaklanjuti di madrasah masing-masing melalui rencana tindak lanjut. “Dan untuk kedepannya rencana tindak lanjut ini akan dimonev oleh kepala madrasah dan pengawas madrasah,” terangnya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut dibagi menjadi 7 unit program/kegiatan: Program Membaca Berimbang, Merancang Program Membaca Berimbang, Pengelolaan Buku Bacaan Berjenjang, Persiapan dan Praktik Mengajar, Portofolio, Gambaran Umum Monitoring Program USAID PRIORITAS, dan Rencana Tindak Lanjut Kelas Awal.
Program Membaca Berimbang memberikan gambaran tentang berbagai strategi pembelajaran membaca dan buku berjenjang. Pembelajaran membaca meliputi Membaca Bersama, Membaca Terbimbing dan Membaca Mandiri baik langkah-langkah, maupun pengelolaan kelasnya. Buku berjenjang adalah buku bacaan yang disusun berdasarkan tingkat kemampuan membaca siswa: tingkat A, paling sederhana, hingga tingkat F, paling kompleks (Ada 6 tingkat). Peserta akan mempraktikan mengajarkan strategi tersebut dalam pelatihan.
Setelah peserta memahami bagaimana mengetahui kemampuan membaca siswa, pengelompokan siswa, pemilihan jenjang buku yang digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan membaca siswa, penentuan strategi membaca yang digunakan, dan perkembangan membaca siswa; peserta diajak untuk merencanakan program membaca di kelas/sekolah dan membuat jadwal kegiatan membaca selama 1 semester secara utuh. Yang menjadi perhatian adalah program ini akan menjadi program rutin sekolah yang tidak mengganggu jadwal pembelajaran, tetapi program membaca mendukung pencapaian kompetensi yang dituntut kurikulum.
Pada unit pengelolaan bacaan buku berjenjang dibahas tentang bagaimana mengelola buku mulai dari saat buku diterima di sekolah sampai pada pemanfaatannya. Peserta akan diberikan gambaran dan praktik mengelola buku mulai dari memberi label (labelling), identifikasi, klasifikasi, manajemen perputaran dan pemanfaatan buku, manajemen peminjaman buku, sampai pada penyelesaian berbagai permasalahan yang kemungkinan terjadi selama penerapan program membaca dengan menggunakan buku. Misalnya, bagaimana mengelola agar buku bisa digunakan secara merata dan tidak saling berbenturan jadwal.(pr dr Aj)