Purwodadi – Pertemuan rutin Ikatan Guru Raudlotul Athfal (IGRA) tersebut merupakan wahana untuk saling tukar pendapat dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya yang berbasis pendidikan Islam. Selain itu juga bermanfaat sebagai ajang silaturahmi para pendidik IGRA disela-sela kesibukannya mendidik para putra-putri calon pemimpin bangsa. Demikian sambutan Pelaksana Tugas Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Abdur Rouf.
Pertemuan tersebut di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan yang dihadiri oleh perwakilan guru RA se Kabupaten Grobogan dan Pengawas Pendidikan Madrasah Subar.
“Tugas mendidik dan mengajar para anak didik di Raudlatul Athfal merupakan suatu panggilan jiwa dengan pengabdian setulus hati bagi para guru Raudlatul Athfal, mengingat mereka pada masanya nanti akan menjadi pengganti generasi yang ada pada masa sekarang dan memberikan informasi kekinian buat menunjang tugas guru RA,” jelas Abdur Rouf.
Dalam era globalisasi saat ini dan dimasa mendatang, masalah peningkatan mutu pendidikan merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, artinya kualitas sumber daya manusia menempati kedudukan sangat penting dalam proses pembangunan bangsa untuk mewujudkan manusia yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur, berkepribadian kuat serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, guru-guru Raudhatul Athfal (RA) yang tergabung dalam Ikatan Guru RA (IGRA) hendaknya meningkatkan mutu pendidikan madrasah melalui peningkatan kualitas pendidiknya dengan mengikuti kegiatan diklat, pelatihan, seminar dan mengupdate perkembangan kurikulum pembelajaran dari berbagai sumber yang ada.
“Mari kita menigkatkan kualitas pendidik di tengah persaingan global supaya anak didik madrasah bisa lebih meningkat prestasinya sejak dini,” pintanya.
Selain itu, Abdur Rouf juga menyampaikan semoga Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) RA bulan ini bisa cair sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana RA. Namun perlu dicatat hendaknya dipergunakan sesuai aturan dan juknis yang ada.
Selain itu, Abdur Rouf juga berpesan bahwa pendidikan bangsa berlangsung tanpa mengenal batas usia dan berlangsung seumur hidup. “Raudhatul Athfal mempunyai kedudukan yang sangat menentukan dalam proses pendidikan selanjutnya, agar proses pendidikan dapat berjalan, selain dukungan dan peran serta orang tua dan masyarakat, juga dibutuhkan tenaga pengajar yang memiliki kualitas,” terangnya
Untuk menghadapi tantangan saat ini, pendidikan akidah dan ibadah harus senantiasa ditanamkan kepada anak-anak sejak dini agar mereka menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Pendidikan keagamaan dilingkungan Raudhatul Athfal mutlak diperlukan, karena memberikan pengetahuan keagamaan sejak dini mempunyai korelasi yang positif dan sangat menentukan bagi kebiasaan dalam melaksanakan pengamalan ajaran agamanya dimasa mendatang.
Lebih lanjut Rouf mengatakan, untuk membentuk generasi yang berakhlakulkarimah, diperlukan guru yang benar-benar terampil dan professional, dan diyakini para pendidik di Raudhatul Athfal dapat memotivasi anak-anak dan para orang tua, agar dunia pendidikan Islam di kabupaten Grobogan dapat lebih meningkat dan tidak kalah dengan pendidikan umum lainnya.
Sementara itu Pengurus Ikatan Guru Raudhatul Atfhal,Siti Mukhayaroh melaporkan, tujuan dari pertemuan rutin ini adalah untuk tetap terpeliharanya kualitas guru yang tergabung dalam organisasi profesi IGRA didalam proses kegiatan belajar mengajar di RA, untuk menyerap informasi serta perkembangan keilmuan yang berhubungan dengan pendidikan pra dasar yang diharapkan berdampak pada anak didik sebagai bekal meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi serta untuk mempererat tali silaturachmi diantara para guru RA yang tergabung dalam organisasi IGRA dan mengumumkan berbagai informasi penting tentang RA lainnya seperti adanya perlombaan dan kegiatan rutin organisasi.(bd)