Purwodadi – Dalam mengenal dan melestarikan menu khas Grobogan Jum’at (16/12) panitia peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke- 71 Kementerian Agama, di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan dilaksanakan kegiatan lomba masakan khas Grobogan.
Perlombaan tersebut digelar dalam rangka memeriahkan peringatan HAB ke-71 Kemenag Tahun 2017. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Kab. Grobogan diikuti per unit kerja/seksi di Kankemenag Kab. Grobogan.
Dalam perlombaan ini setiap peserta menyuguhkan masakan khas Grobogan seperti nasi jagung, ayam pencok bleduk kuwu, becek, sweke ayam, botok tempe dan lain-lain.
Sebelum di nilai tim juri, Kepala Kantor Kemenag Grobogan berkesempatan melihat dan mencicipi hidangan masakan dari peserta yang dilombakan. Pada kesempatan tersebut Muh Arifin mendorong kepada kaum perempuan terutama peserta lomba untuk meningkatkan kreatifitas dalam mengolah makanan khas.
“Karena tidak bisa dipungkiri selama ini dari beragam kuliner khas mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Dan tidak sedikit usaha rumahan bidang kuliner yang kini telah berkembang optimal begitu juga dengan makanan khas yang kali ini dilombakan yaitu nasi jagung, ayam pencok ataupun botok tempe,” kata Muh Arifin.
Di masyarakat Grobogan dikenal berbagai kuliner khasnya terbukti dari banyaknya makanan khas Grobogan yang sangat disukai oleh masyarakatnya sendiri ataupun masyarakat dari luar daerah itu. Pemerintah mengupayakan agar kuliner Grobogan tetap dipertahankan atau dilestarikan demi meningkatkan pendapatan daerah dari sektor wisata.
“Para peserta lomba harus benar-benar serius mengikuti lomba ini agar kuliner khas Grobogan yang mereka kreasikan diminati mayarakat lokal, bahkan international,” pinta Muh Arifin.
Adapun yang menjadi penilaian juri dalam perlombaan adalah kebersihan, tekstur, kerapian serta rasa. Dewan juri pada perlombaan dari tiga orang yang mana merupakan pengawas madya di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan yaitu Noor Hamid, Rois Hamdani dan Margono.(Bd)
