Gubug – Kali Ketiga, MTs Negeri Jeketro kembali mengirimkan siswa-siswinya ke Pare Kediri untuk mengikuti Program Training Bahasa Inggris secara intensif. Ada 100 siswa yang di kirim ke Pare yaitu kelas VIIA, VIIB, VIIIA dan VIIIB serta siswa kelas lain yang berminat. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai sejak tanggal 15 Desember 2016 dan akan berakhir tanggal 30 Desember 2016.
Sebelumnya program ini juga pernah dilakukan dua kali yaitu pada tahun 2015 dan tahun 2011. Beberapa tahun yang lalu MTsN Jeketro tidak mengirim siswanya ke Pare, karena pelaksanaan program yang sama dilakukan di madrasah sendiri dengan mengundang instruktur dari Pare secara langsung.
“Berdasarkan hasil evaluasi, ternyata hasil belajar siswa pada Training English yang dilaksanakan di Pare Kediri ternyata lebih baik jika dibandingkan dengan training yang pelaksanaannya di madrasah sendiri. Mungkin karena suasananya di Pare lebih mendukung dibandingkan jika dilaksanakan di madrasah sendiri.” Demikian ungkap Fathul Hadi, kepala MTs N Jeketro saat mengunjungi pelaksanaan kegiatan tersebut di Pare Kediri, Kamis 22 Desember 2016.
Oleh karena itu, mulai tahun 2015 yang lalu, MTsN Jeketro memprogramkan setahun sekali mengirim siswa ke Pare untuk mengikuti program Training Bahasa Inggris.
Dalam Pengarahannya Fathul Hadi menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan siswa dalam berbahasa Inggris, terutama adalah kemampuan percakapan (English conversation). Mengingat bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang kelak di kemudian hari para alumni MTsN Jeketro akan merasakan banyak manfaatnya dengan menguasai bahasa Internasional tersebut, baik saat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, maupun saat mencari pekerjaan.
Program peningkatan kemampuan berbahasa Inggris adalah program unggulan MTsN Jeketro yang sedang digalakan saat ini. Oleh karena itu, program pengiriman siswa ke Pare Kediri untuk mengikuti Trainng Bahasa Inggris akan selalu di adakan setiap tahunnya.
Peserta yang mengikuti program ini bersifat suka rela, tanpa paksaan, karena hanya bersifat tambahan untuk mengembangkan diri siswa. Oleh karena itu, agar tidak memberatkan orang tua, peserta program tersebut hanya siswa yang berminat dan disetujui oleh orang tuanya saja. Akan tetapi peserta program ini diutamakan adalah siswa dari kelas unggulan ( VIIA, VIIB, VIIIA dan VIIIB). Untuk meringankan beban orang tua, maka madrasah juga memberikan subsidi dari dana BOS masing-masing siswa sebesar Rp 500.000,- untuk biaya kursus/program. Sedangkan biaya makan, asrama, laundri, transportasi dan lain-lain ditanggung oleh wali murid berdasarkan hasil musyawarah wali murid, madrasah dan komita madrasah.
Berdasarkan pemantauan, para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti program tersebut. Mereka terlihat sangat senang dan menikmati kegiatan tersebut. Kalau ada beberapa siswa yang sakit, itu hal yang biasa dan wajar, karena tingkat kemampuan adaptasi siswa yang berbeda-beda. Demikian ungkap Sisnodo, salah satu dari 4 guru MTs N Jeketro yang bertugas menjadi guru pendamping dalam kegiatan tersebut di Pare.
“Jika ada siswa yang sakit, maka selalu dipantau kesehaatannya, bahkan bila perlu dibawa ke Dokter terdekat,” terangnya.
Tidak hanya kegiatan Training English di pare, untuk mengembangkan kemampuan English Conversation siswa, MTsN Jeketro juga beberapa kali menghadirkan Native Speaker asal negara-negara Eropa di dalam kelas untuk melatih dan memperlancar percakapan dalam bahasa Inggris. Seperti yang dilakukan di bulan Oktober dan November lalu didatangkan 5 orang native asal negara Slovakia, ukrania dan Rusia untuk melatih english conversation siswa di seluruh kelas, dari kelas VII, VIII dan IX secara bergantian. Selama bulan Oktober dan November 2016 mereka dihadirkan ke madrasah seminggu sekali. Dengan program ini, siswa diharapkan mempunyai pengalaman langsung berkomunikasi dengan orang asing dengan menggunakan bahasa Inggris.(sd)