Siapkan UN/USBN Berbasis Komputer, Kepala Kankemenag Gelar Rapat

Purwodadi – Kamis (24/01) bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab.Grobogan, Sebanyak 130 kepala madrasah maupun operator EMIS mengikuti rapat koordinasi persiapan UN dan USBN 2017 bersama dengan mengundang narasumber Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kab. Grobogan Mushadi.

Menurut Pelaksana Tugas Kasi Pendidikan Madrasah Abdur Rouf, rakor ini sengaja kami gelar sebagai suatu langkah persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional yang tidak lama lagi akan digelar. Peserta kali ini terdiri atas kepala dari 39 Madrasah Aliyah dan 91 Madrasah Tsanawiyah.

Kepala Kantor Muh Arifin dalam sambutannya menyampaikan terkait persiapan UN/USBN Kemenag Grobogan sudah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan US/USBN. Dan Kemenag sudah koordinasi dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jateng dalam pelaksanaan UN/USBN madrasah bisa melaksanakan ujian berbasis komputer.

Lanjut Muh Arifin, ujian berbasis komputer akan menghemat anggaran nasional dan juga untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Muh Arifin juga meminta agar semua madrasah bersiap untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer ini. “Kalau tahun lalu baru ditawarkan madrasah mana yang siap, untuk tahun ini semua madrasah harus sudah bisa mengaplikasikannya, untuk itu lakukan persiapan yang lebih matang mulai sekarang,” tegasnya didepan seluruh peserta rakor.

“Bahwa untuk seluruh kepala madrasah yang akan menggelar UN/USBN tidak perlu terlalu khawatir akan gelaran kali ini. Yang terpenting adalah mari kita siapkan seluruh aspek yang berkaitan dengan UN/USBN tersebut. Apapun sistemnya bahwa madrasah selalu unggul, karena selama ini UN di madrasah tidak pernah ada masalah yang muncul. Oleh karena itu paradigma Ujian Nasional ini selalu mejadi polemik. Untuk menyikapi hal tersebut, kita di madrasah harus selalu istiqomah dan menyatukan komitmen untuk menyiapkan diri kita semua menghadapinya,” demikian dukung Muh Arifin.

“Ujian adalah hal biasa yang selalu kita hadapi. Jadi kita semua tidak perlu cemas dan gentar dalam menghadapinya, karna ujian kali ini bukan sebagai penentuan kelulusan, tapi hanya sebagai barometer. Walaupun begitu, kita tetap harus menyiapkan diri dalam menguji kemampuan tersebut dengan memetakan beberapa aspek diantaranya ruangan, komputer, server, jaringan, maupun operator yang bertanggung jawab. Untuk mengantisipasi masalah kekurangan komputer selain pembagian jadwal, diperlukan adanya kerja sama, khususnya berbagi sumber daya atau resource sharing, antar madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Kab. Grobogan sehingga ujian berbasis komputer ini bisa berjalan baik,” lanjutnya.

Muh Arifin juga menyinggung masalah BOS, untuk tahun anggaran 2017 berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng, semua yang berkaitannya dengan BOS ini cukup berat, tapi kami berharap kerjasama yang baik bagi semua madrasah yang ada di Kabupaten Grobogan. Untuk tahun ini, berdasarkan juknis yang ada bahwa dana BOS akan dicairkan untuk setiap semester, artinya setiap enam bulan baru akan dilakukan pencairan dana BOS. Oleh sebab itu untuk semua madrasah, untuk benar-benar melengkapi semua hal yang berkaitan dengan pencairannya, baik data maupun hal lain sebagai penunjangnya.

Kartu Indonesia Pintar juga disinggung kali ini, bahwa untuk KIP yang ada, berdasarkan akan dicairkan pula per semester. KIP ini akan diserahkan kepada Kabupaten /kota untuk menyelesaikannya dengan tetap mengikuti aturan yang telah disepakati yaitu by name by address. Dan untuk tahun ini untuk per tahunnya dana yang dicairkan bervariasi berdasarkan tingkatan untuk MI sebesar 450 ribu per tahun, Tsanawiyah 700 ribu dan Aliyah 1 juta per tahun.(bd)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content