Kenakan Pakaian Adat Muh Arifin Ikuti Prosesi Boyong Grobog

Purwodadi – Tidak ketinggalan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan Muh Arifin didampingi sang istri, Kamis (02/03) mengikuti prosesi Boyong Grobog dalam memperingati Hari Jadi Ke-291 Kabupaten Grobogan.

Muh Arifin menaiki dokar yang dipesan secara khusus dengan mengenakan pakaian adat sebagai simbolisasi budaya untuk mengenang proses jadinya Kabupaten Grobogan.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan memboyong Grobog yang merupakan asal dari terbentuknya nama kabupaten Grobogan tersebut berlangsung dengan arakan budaya dan gunungan hasil bumi dari Kecamatan Grobogan ke Pendopo Kabupaten Grobogan.

Sejarah Kabupaten Grobogan berasal dari Grobog (kotak) yang berisi dengan senjata pusaka. Diceritakan dalam sejarahnya, pada saat zaman kerajaan Majapahit ada pasukan kerajaan yang diutus untuk mengirim senjata pusaka kerajaan dan dimasukan dalam kotak atau grobog. Rombongan tersebut kemudian bertemu dengan perampok dan mereka lari meninggalkan grobog. Oleh Sunan Kalijaga, para perampok tersebut berhasil dikalahkan dan merebut kembali grobog. Kemudian tempat tertinggalnya grobog itu dinamakan Grobog atau Grobogan.

Pada awal terbentuknya Kabupaten Grobogan hanya meliputi beberapa wilayah saja yaitu Sela, Teras, Karas, Wirosari, Santenan, Grobogan, dan beberapa daerah di Sukowati bagian Utara Bengawan Solo dengan adipati/ Bupati pertama adalah Pangeran Puger. Namun lambat laun, wilayah Kabupaten Grobogan kemudian ditetapkan menjadi seperti sekarang ini dengan jumlah 19 kecamatan.

Kegiatan budaya yang bertujuan untuk menggeliatkan pariwitasa di Kabupaten Grobogan tersebut tahun ini dilaksanakan cukup meriah dibandingkan gelaran tahun-tahun lalu dengan mengerahkan paguyuban kelompok seni budaya, arakan gunungan serta mengikutsertakan siswa sekolah/madrasah di wilayah Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Grobogan untuk menyaksikan pagelaran budaya tersebut.(pr)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content