Grobogan – Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dilingkungan pondok pesantren, hari Senin (30/01/2023) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kab. Grobogan melalui seksi Pendidikan Pondok Pesantren menggelar acara Pembinaan Pondok Pesantren di Lingkungan Pondok Pesantren Al Hamidah Kec. Kradenan.
Kepala Kankemenag Grobogan, Fahrur Rozi menyampaikan bahwa Pondok pesantren salah salah satu lembaga yang strategis untuk membangun sumber daya manusia di bidang agama dan keagamaan agar kedepan semakin maju sarana dan prasarana tidak di pandang masyarakat dengan sebelah mata.
“Pondok pesantren adalah lingkungan yang sudah tidak asing lagi dengan budaya moderasi beragama, mengingat latar belakang santri dan santriwatinya yang berasal dari berbagai wilayah. Dan dari daerah yang berbeda, terkadang ditemui praktek keagamaan yang sedikit berbeda. Namun selama praktek tersebut tetap bersandar pada Al-Qur’an dan Hadits, maka tidak perlu dilakukan perdebatan. Cari jalan tengah bersama-sama agar tetap saling menghormati,” ujarnya.
Fahrur menambahkan bahwa setiap kali membicarakan sesuatu yang terdapat pro dan kontra, santri diajarkan sikap mediate atau mengambil jalan tengah. Termasuk juga dalam mengambil pendapat dan bersikap sosial sehari-hari secara baik dan bijaksana.
“Pesantren membiasakan dan melatih santri-santrinya untuk bermusyawarah terkait urusan yang menyangkut orang banyak maupun individual. Musyawarah tidak hanya dilakukan pada masalah keagamaan, namun juga masalah sehari-hari,” tambahnya.
Selanjutnya Fahrur menyampaikan bahwa para ulama, kiai dan ustadz di pondok pesantren merupakan penjaga moral umat di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat agar anak bangsa tetap ingat tujuan hidup beragama dan bernegaranya, di mana salah satunya adalah dengan menanamkan sikap moderasi beragama.
“Keharmonisan dalam keberagaman tidak akan sempurna tanpa adanya moderasi beragama. Masyarakat Indonesia terdiri atas enam agama. Agama yang mengajarkan sikap moderat itu harus dijalankankan oleh pemeluknya untuk harmonisasi dan keseimbangan hidup di masyarakat,” pungkasnya.(bd)