Awal Ramadhan, IPARI Kemenag Kab. Grobogan Isi Kajian di Lapas

Kab. Grobogan (Humas) – Dalam upaya meningkatkan pemahaman spiritual dan motivasi para narapidana, Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Kabupaten Grobogan yakni beberapa penyuluh PD IPARI Grobogan melakukan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Purwodadi. Penyuluh yang hadir ada 8 orang antara lain Tasripan, Nursiti Maemunah, Tri Uminarsih dan Supriyati merupakan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Toroh, kemudian Marwoto dan Syarifah selaku Penyuluh Agama Islam Kecamatan Geyer, lalu Kustanto Penyuluh Agama Islam Kecamatan Purwodadi serta Hamzah Asnawi Penyuluh Agama Islam Kecamatan Brati, Rabu 7 Maret 2025.

Menurut Ketua IPARI Tasripan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam untuk saling memaafkan dan bahagia menyambut bulan penuh berkah. Kegiatan ini untuk mengisi datangnya bulan suci Ramadan bagi warga binaan di Lapas Kelas II B Grobogan.

“Nabi Muhammad SAW bersabda, barang siapa yang merasa bahagia menyambut bulan Ramadan, maka diharamkan jasadnya dari api neraka. Ini menunjukkan bahwa hanya orang beriman yang benar-benar bergembira menyambut datangnya bulan suci ini,” ujarnya.

Dalam kajian tersebut, ia menyampaikan untuk saling memaafkan. Karena permusuhan adalah penghalang diampuninya dosa. Ia mengatakan dengan memaafkan hati akan menjadi tenang.

“Nabi bersabda maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya kecuali seseorang yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Maka dari itu mari saling memaafkan. Allah saja maha pemaaf kepada para hamba-Nya, asalkan ia bertaubat kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulanginya,” tuturnya.

Ia mengungkapkan kegiatan ini menjadi pengingat bagi semua orang bahwa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan meningkatkan kualitas ibadah. Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan para warga binaan dapat lebih memaknai Ramadan sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia pun berharap bahwa semangat perubahan yang mereka (warga binaan) bangun selama Ramadan bisa terus berlanjut setelah mereka kembali ke masyarakat.

“Semoga Ramadan tahun ini menjadi awal yang baru bagi kita semua, menuju kehidupan yang lebih baik, bahagia, dan penuh keberkahan,” pungkasnya.(bd)

Bagikan :
Translate »
Skip to content