Cegah Pernikahan Dini, Kemenag Grobogan Edukasi Remaja MA Shofa Marwa Lewat Bimbingan BRUS

Grobogan (Humas) – Membangun generasi muda yang cerdas, sehat, dan berkarakter merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Salah satu langkah konkret dilakukan oleh Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan melalui KUA Toroh dalam kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang dilaksanakan pada hari Kamis, 09 Oktober 2025 di MA Shofa Marwa Plosoharjo, Toroh. Kegiatan ini mengangkat tema penting yaitu “Stop Nikah Dini”, sebagai upaya membangun kesadaran generasi muda agar lebih siap secara mental, spiritual, dan sosial dalam menghadapi masa depan.

Kepala Seksi (Kasi) Bimas Islam, Abdur Rouf dalam pemaparannya menegaskan bahwa pernikahan dini merupakan salah satu persoalan serius yang berdampak panjang, terutama bagi remaja perempuan. Ia menjelaskan bahwa secara psikologis, fisik, maupun ekonomi, remaja belum memiliki kesiapan untuk menjalani kehidupan rumah tangga.

“Sering kali yang terjadi adalah penyesalan di kemudian hari. Banyak anak muda yang menikah di usia belia akhirnya mengalami tekanan, ketidakcocokan, bahkan perceraian. Ini bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga generasi yang akan lahir dari pernikahan tersebut,” jelasnya.

Abdur Rouf juga menyampaikan bahwa saat ini, regulasi pernikahan telah diperketat. Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 30 Tahun 2024, usia minimal untuk menikah bagi laki-laki maupun perempuan adalah 19 tahun. Ketentuan ini bertujuan melindungi remaja dari praktik pernikahan usia anak yang masih marak terjadi di berbagai wilayah. Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan edukasi tentang risiko pernikahan usia dini, pentingnya pendidikan, serta perencanaan kehidupan yang matang sesuai nilai-nilai Islam, bahwa pendidikan adalah jalan terbaik untuk membangun masa depan.

“Bukan menikah di usia muda yang akan membawa kebahagiaan, tetapi belajar dengan sungguh-sungguh, memiliki cita-cita, dan menjaga diri dari pergaulan bebas. Masa depan itu dibangun, bukan diandalkan,” katanya memberi semangat.

Lebih lanjut, Kasi Bimasis mengatakan pembinaan usia sekolah seperti ini sangat strategis karena remaja berada di fase yang penuh tantangan, baik dari pengaruh lingkungan maupun media sosial. Oleh karena itu, kolaborasi antara KUA dan sekolah sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, aman, dan mendukung pertumbuhan karakter generasi muda.

“Masa remaja adalah fase pencarian jati diri. Di sinilah kalian harus menguatkan iman, menjaga pergaulan, serta menyiapkan diri menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama,” ungkapnya di hadapan para siswa.

Abdur Rouf menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membuka wawasan pelajar agar tidak terburu-buru menikah di usia muda.

“Melalui kegiatan BRUS ini, Kementerian Agama Kab. Grobogan berharap para pelajar dapat memahami pentingnya perencanaan masa depan yang matang, baik dalam pendidikan, karier, maupun kehidupan keluarga kelak,”pungkasnya.(bd)

Bagikan :
Translate »
Skip to content
slot gacor