Kab. Grobogan – Selasa, tanggal 2 September 2025, telah dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kumpulkan Aspirasi, Satukan Persepsi” yang bertempat di rumah ketua APRI Muchlisin lingkungan Majenang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Acara ini diselenggarakan sebagai forum silaturahmi, diskusi, dan koordinasi antar penghulu se-Kabupaten Grobogan dalam rangka memperkuat sinergi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh 36 Penghulu dari seluruh wilayah Kabupaten Grobogan, yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan keagamaan di tingkat masyarakat, khususnya dalam urusan pernikahan, pembinaan keluarga sakinah, serta administrasi keagamaan lainnya. Kegiatan FGD ini diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PC APRI) Kabupaten Grobogan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan.
Rangkaian acara diawali dengan sambutan dari Ketua PC APRI Kabupaten Grobogan, Muchlisin, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya forum diskusi seperti ini untuk menyatukan visi dan persepsi antar penghulu dalam menghadapi dinamika pelayanan di lapangan.
“Penghulu tidak hanya berperan sebagai pencatat nikah, tetapi juga sebagai pembina, fasilitator, dan mediator dalam masyarakat. Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi yang intens sangat diperlukan. Harapannya, kegiatan ini dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali (Triwulan) agar terwujudnya kekeluargaan diantara penghulu kabupaten grobogan,” ungkap Muchlisin.
Setelah sambutan Ketua PC APRI, acara secara resmi dibuka oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan, Abdur Rouf. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya berharap FGD ini dapat menjadi wadah untuk menyerap aspirasi para penghulu serta menyamakan langkah dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Inovasi pelayanan dan peningkatan kompetensi SDM penting kita optimalkan agar penghulu mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks,” tandasnya.
Diskusi dalam FGD berjalan aktif dan dinamis, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan kendala yang sering dihadapi di lapangan, seperti sistem administrasi pernikahan, penguatan peran dalam pembinaan keluarga, serta tantangan digitalisasi pelayanan. Selain itu, juga dibahas upaya-upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan pelatihan berkelanjutan bagi penghulu. Hasil dari diskusi ini diharapkan dapat menjadi acuan pelayanan kepada masyarakat terkhusus di wilayah Kabupaten grobogan.
Melalui kegiatan FGD ini, diharapkan akan terwujud keselarasan persepsi antar penghulu serta mempererat sinergi antara APRI, Kemenag, dan masyarakat. Dengan demikian, penghulu tidak hanya hadir sebagai pelaksana tugas, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam pelayanan umat. Demikian berita acara ini dibuat sebagai dokumentasi dan laporan pelaksanaan kegiatan FGD. Semoga kegiatan ini menjadi washilah terwujudnya pelayanan masyarakat yang lebih baik, profesional, dan membawa kemashlahatan. (am/bs)