Beratnya Operator SIMBI Memikul Beban Puluhan Aplikasi

Purwodadi – Dalam mendukung program Kementerian Agama menyediakan informasi yang cepat dan akurat khususnya dalam hal bimbingan masyarakat Islam yang dikemas dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI), Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) operasi aplikasi tersebut pada Rabu (13/04) di Aula setempat.

Peserta bimtek tersebut merupakan manusia pilihan dari 19 KUA Kecamatan di Kabupaten Grobogan yang berjumlah 30 orang.

Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan Fahrurrozi dalam laporan pengantarnya menyampaikan kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat prasyarat informasi publik yang kredibel harus memenuhi beberapa kriteria yaitu relevan, akurat, lengkap, terkini, aman, dan mudah diakses. “Untuk itu perlu dukungan operator yang handal karena bertugas mengelola Aplikasi SIMBI dalam menyajikan data dan informasi secara lengkap dan akurat,” ungkapnya.

Bimtek ini yang bertujuan untuk memberi petunjuk bagi para operator untuk menjalankan Aplikasi SIMBI dipandu oleh ahli IT handal Kankemenag Kab. Grobogan Rif’an yang merupakan penghulu KUA Kec. Kradenan yang baru saja menyandang gelar Magister Hukum.

Sebelum memulai penjelasannya pemateri yang baru beranak satu tersebut menyampaikan bahwa dalam SIMBI tergabung beberapa sistem informasi yang diantaranya Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH), Sistem Informasi Manajemen Penerangan Agama Islam (SIMPENAIS), Sistem Informasi Manajemen Zakat Terpadu (SIMZAT), Sistem Informasi Wakaf (SIWAK), Sistem Informasi Masjid (SIMAS), Sistem Informasi Hisab Rukyat Indonesia (SIHAT), Bimas Islam dalam Angka (BIDA), Pustaka Digital Bimas Islam (PUSBIM), Pendaftaran Online MTQ, Sistem Informasi Kepenghuluan (SIK), Sistem Informasi Catatan Kegiatan Pegawai (SICAKEP), Info Nikah dan Gemar Halal. “Dengan aplikasi sebanyak tersebut diminta operator tidak mabuk aplikasi,” candanya.

Dalam pembinaannya Kepala Kantor Kemenag Kab. Grobogan Muh Arifin menyampaikan pentingnya kegiatan ini mengingat prasyarat informasi publik yang kredibel harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya relevan, akurat, lengkap, updated, aman, dan mudah diakses, sebagaimana disampaikan Kasi Bimas tersebut.

Untuk mendukung fungsinya aplikasi tersebut, Muh Arifin menegaskan Kepala KUA harus tahu dan banyak belajar IT. “SIMBI ini merupakan aplikasi online, mau tidak mau Kepala KUA harus dapat dan tahu menjalankan sistem ini dalam entri data, meskipun sudah ada operatornya di masing-masing KUA,” tegasnya.

Muh Arifin menghimbau kepada Kepala KUA untuk bersama-sama bekerja dengan sebaik-baiknya. ”Zona integritas KUA tolak gratifikasi dan bebas pungli harus dilaksanakan. KUA sebagai garda terdepan dalam pelayanan dan pembinaan umat di masyarakat harus melopori gerakan tersebut,” tekannya.

Kakankemenag tersebut mengajak Kepala KUA untuk aktif memasukkan data di aplikasi tersebut. “Kepala KUA harus memantau dan melihat data tersebut, agar informasi yang disajikan pada masyarakat akurat dan terkini,” tutupnya. (Bd/Pr)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content