Cegah Pernikahan Dini dan Stunting, KUA Ngaringan Gelar Bimbingan Remaja Usia Sekolah

Grobogan – Dalam upaya mencegah pernikahan dini dan menurunkan angka stunting, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngaringan bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di SMP Negeri 2 Ngaringan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (29/7) pukul 08.00–12.00 WIB, dan diikuti oleh 156 siswa-siswi.

Program BRUS merupakan salah satu inisiatif dari Kementerian Agama Kabupaten Grobogan yang mendukung program prioritas nasional “Asta Cita” Presiden, khususnya dalam mencegah kenakalan remaja, pernikahan dini, serta upaya penanggulangan stunting.

Dalam kegiatan tersebut, Penyuluh Agama Islam KUA Ngaringan, Moch. Herlanto, memberikan pembinaan dan edukasi kepada para siswa. Ia menyampaikan pentingnya memahami kesiapan usia dan kematangan mental sebelum menikah. Selain itu, materi juga disampaikan mengenai bahaya judi dan narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda.

“Remaja usia sekolah seharusnya giat belajar, mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, dan terus mengukir prestasi demi masa depan yang lebih baik dan sukses,” ujar Herlanto dalam pemaparannya.

Tak hanya itu, mahasiswa KKN Unnes turut memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pencegahan stunting. Mereka menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan stunting serta upaya-upaya pencegahan sejak usia remaja.

Kepala SMP Negeri 2 Ngaringan, Joko Susilo, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengungkapkan rasa bahagianya atas kehadiran KUA Ngaringan dan mahasiswa KKN Unnes di sekolahnya. Menurutnya, kegiatan penyuluhan semacam ini sangat penting dan perlu dilakukan secara berkelanjutan.

“Sosialisasi dan edukasi semacam ini sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter dan pengetahuan siswa-siswi kami. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut,” ungkap Joko.

Para siswa tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka aktif dalam sesi tanya jawab serta menunjukkan ketertarikan terhadap materi yang disampaikan.

Melalui kegiatan BRUS ini, diharapkan para pelajar memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai dampak pernikahan dini dan stunting. Dengan demikian, mereka bisa menjadi generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan.

Bagikan :
Translate »
Skip to content