Purwodadi – Suasana Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Rabu (16/11/2016) berbeda dari biasanya. Ribuan warga tampak berada di luar rumah, terutama di sekitar lapangan desa setempat untuk mengikuti prosesi haul Ki Ageng Tarub. Puluhan kendaraan pun sejak pagi hingga sore juga terlihat lalu lalang di sepanjang jalan utama desa.
Haul Ki Ageng Tarub sudah menjadi tradisi tahunan diselenggarakan.Beliau seorang tokoh besar dan dianggap sebagai leluhur orang Grobogan.
“Peringatan haul Mbah Tarub (Ki Ageng Tarub) rutin dilangsungkan tiap tahun. Suasananya selalu meriah karena hampir semua warga desa terlibat dalam kegiatan ini,” ujar Ali Maskhuri, Kades Desa Tarub (65).
Terlihat hadir dalam kesempatan itu, Asisten III Pemkab Grobogan Mokh Nursahid, Kepala Badan Kesbanglinmas Yudhi Sudarmunanto dan Kepala Kantor Kemenag Grobogan Muh Arifin. Acara haul juga dihadiri Pengageng Sasono Wilopo Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pandansari berserta rombongan dari Keraton Surakarta.
Dalam sambutanya Bupati Grobogan yang di wakili Asisten III Nur Sahid menyampaikan penetapan desa Tarub sebagai Desa Wisata oleh Pemkab Grobogan, mengungkapkan status desa Tarub sebagai desa wisata sudah lama diimpikan warga Tarub. “Penetapan desa Wisata tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan daya tarik pengunjung lebih banyak ke desa Tarub,” ungkapnya.
Selama ini, imbuhnya, sebagai destinasi wisata reliji Islam, keberadaan desa tarub sudah banyak dikenal wisatawan terutama dari luar Kabupaten Grobogan seperti Solo dan Jawa Timur. “Dengan ditetapkannya desa Tarub sebagai Desa Wisata, maka menjadi awal peningkatan taraf hidup masyarakat. Diharapkan kedepan Tarub bisa lebih maju dan bisa lebih banyak didatangi warga,” harapnya.
Asisten III yang suka klenik tersebut menambahkan desa Tarub yang berdekatan dengan obyek wisata religi lainnya seperti sebelah selatan ada makam Bondan Kejawan, Makam Ki Ageng Selo, dan sebelah utara ada sendang Bidadari akan menunjang objek wisata religi.
Sementara dalam sambutannya Pengageng Sasono Wilopo Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pandansari menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa maupun Pemerintah Daerah Kab. Grobogan yang telah mengundang Keraton Surakarta.
Pandansari menjelaskan Ki Ageng Tarub masih termasuk keturunan dari Keraton Surakarta sehingga perlu mengkuyung kegiatan ini yang bisa menguri-uri kebudayaan jawa.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan Muh Arifin diakhir acara didaulat untuk membacakan doa. Usai seremonial di balai desa, dilanjutkan acara yang dinanti-nantikan warga, arak-arakan gunungan dari balai desa menuju Lapangan Desa Tarub yang berjarak sekitar 1 km.
Dua buah gunungan berisi aneka hasil bumi serta makanan teradisional diarak dengan berjalan kaki. Sedianya, gunungan itu akan jadi rebutan warga di tengah lapangan.
Namun, ketika pengusungnya baru memasuki jembatan menuju lapangan, ada beberapa orang yang sudah mengambil barang yang ada di gunungan tersebut. Akibatnya, ratusan warga lainnya langsung ikut berhamburan merebut gunungan karena khawatir tidak kebagian.
“Yang paling menarik dan ditunggu warga adalah acara rebutan gunungan ini. Kalau tidak bisa dapat isi gunungan, rasanya kurang puas,” cetus Indah, salah seorang warga yang rela berjibaku demi mendapatkan dua buah jagung muda itu.
Usai rebutan gunungan, peringatan haul dilanjutkan dengan ziarah dan doa bersama di Makam Ki Ageng Tarub. Dalam acara ini, ada ribuan orang yang ikut serta. Selain warga setempat, banyak pula peziarah dari desa sekitar bahkan luar kota.(bd)