Dharma Wanita sebagai Sarana Peningkatan SDM Perempuan

Purwodadi – Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kabupaten Grobogan mengadakan kegiatan rapat rutin Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kabupaten Grobogan Selasa (23/02) yang bertempat di Aula Kankemenag Kab. Grobogan. Kegiatan yang dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan Muh Arifin dihadiri seluruh anggota dharma wanita persatuan.

Dalam Sambutannya Muh Arifin menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu-ibu semuanya atas partisipasinya bisa berkumpul bersama melaksanakan silaturahmi dan tentunya dalam rangka meningkatkan hubungan baik sesama hamba Allah SWT. Suami Safa’ayul Muniroh tersebut berharap, “mudah-mudahan kita niatkan pertemuan ini mempererat silaturahmi dan mendapatkan kesehatan serta keberkahan dari Allah SWT.”

Muh Arifin meminta kepada anggota dharma wanita untuk meningkatkan sumber daya manusia. “Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, pertama kaitan dengan ibu-ibu dharma wanita persatuan, tingkatkan kualitas sumber daya manusia, tingkatkan pemberdayaan perempuan, tingkatkan pemeliharaan baik di dalam maupun di luar kantor, sebab dharma wanita itu harus benar-benar matang baik dari hati, pikiran dan semuanya,” pintanya.

Muh Arifin mendorong dalam menjalankan tugas seorang istri yang baik seharusnya setelah bangun tidur melaksanakan sholat terlebih dahulu. Hal itu sebagai pendidikan seorang istri yang baik bagi suami dan menjadi keteladanan bagi keluarga karena kita semua adalah keluarga Kementerian Agama yang seharusnya menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat. Kepala Kantor menghimbau supaya digerakan bersama-sama keluarga Kemenag untuk menjadi teladan dan motivator bagi keluarga dan lingkungan.

Muh Arifin menghimbau kepada masyarakat khususnya kepada keluarga besar Kementerian Agama untuk menggerakan Maghrib Mengaji atau disingkat Gemmar mengaji yaitu suatu gerakan untuk membudayakan kegiatan membaca Alquran setelah shalat Magrib dan mematikan TV untuk menjadi ketauladan di kalangan masyarakat baik diperkotaan maupun pedesaan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya mengaji saat maghrib yang sebenarnya sudah mengakar jauh di Indonesia.

Sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan Kankemenag, Safa’atul Muniroh menyampaikan dalam menggunakan pakaian anggota DWP harus senada dengan pakaian DWP dan tidak banyak hiasan yang menempel pakaian. Kelengkapannya antara lain tas warna hitam, sepatu tertutup warna hitam, perhiasan giwang sederhana, arloji dan cincin kawin, dan lencana DWP disematkan di sebelah kiri.

Dalam akhir kegiatan tersedia pemeriksaan kesehatan gratis bagi anggota Dharma Wanita Persatuan. (Bd)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content