Purwodadi – Sepuluh orang warga eks Gafatar asal Kabupaten Grobogan tiba di Pendopo Kabupaten Grobogan (29/01/2016) setelah mereka dibina selama empat hari oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang secara teknis dilaksanakan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jateng yang dalam pembinaan dilaksanakan Penyuluh se-Solo Raya. Kedatangan mereka dijemput Kesbangpol, Polres dan TNI serta unsur SKPD lainnya di Penampungan Asrama Haji Donohudan Boyolali.
Warga eks Gafatar dari Kabupaten Grobogan yang terdiri dari dua keluarga langsung di sambut oleh Kapolres Grobogan yang di wakili Sudarwati, Kasat Bimas Polres Grobogan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan, Muh Arifin, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Grobogan, yang diwakili Sekretarisnya, Stefanus Sartono dan unsur SKPD lainnya.
Sartono mengatakan dari data Kesbangpol awalnya dilaporkan ada 7 orang yang ikut Gafatar, namun dari data manifes ada 10 orang warga eks Gafatar asal Kabupaten Grobogan. Pihaknya mengetahui ada penambahan saat proses penjemputan.
Setelah penjemputan eks Gafatar tersebut akan di kembalikan ke daerah asal yang dipandu masing-masing pemerintah kecamatan dan desa yang telah bekerja sama dengan masyarakat serta keluarga sudah menunggu kedatangannya.
Asal eks Gafatar tersebut berasal dari satu keluarga di Kecamatan Kradenan dan satu keluarga lagi berasal dari Kecamatan Ngaringan. Sekretaris Kesbanglinmas Kabupaten Grobogan tersebut berharap masyarakat di lingkungan mereka bisa menerima dengan baik, karena bagaimana pun mereka adalah bagian dari warga Indonesia.
Perwakilan warga eks Gafatar asal Kab. Grobogan mengaku senang bisa diterima kembali oleh Pemkab Grobogan. Menurut pengakuannya dia tidak ada niatan apa-apa dalam mempelajari akidah agama dan cuma mencari nafkah karena berdekatan dengan kampung Gafatar.
Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan memberikan pembinaan kepada mereka. Dalam pembinaannya Muh Arifin menyampaikan, “dalam berhijrah boleh-boleh saja, asal tidak menyalahi kaidah yang berlaku, seperti nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makah ke Madinah untuk menyebarkan ajaran Islam. Adapun Gafatar sama-sama berhijrah tapi kurang tepat karena keluar dari ajaran Islam.”
Muh Arifin menyampaikan, dalam hal pembinaan kedepan Kemenag siap mendampingi warga eks Gafatar tersebut. (Bd/pr)