Hati-hati HIV/AIDS di Sekitar Anda, 884 Orang Grobogan Terjangkit

Purwodadi – Dalam pertemuan dua bulanan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kemenag Kab. Grobogan (16/11), Ketua Safa’atul Muniroh memaparkan fakta mencengangkan terhadap penularan HIV/AIDS dilingkungan masyarakat Kabupaten Grobogan terus terungkap. Selain jumlah penderitanya mencapai ratusan orang, fakta penyebaran penyakit mematikan itu mencapai separuh dari wilayah Kabupaten Grobogan.

“Dari data yang ada, jumlah masyarakat di Kabupaten yang terinveksi HIV sekitar 884 orang yang keberadaannya paling banyak di Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Karangrayung dan Kecamatan Toroh.

“Melalui sosialisasi ini, kami berharap para ibu-ibu DWP dapat menginformasikan kepada masyarakat terkait bahaya HIV/AIDS. Agar semakin meningkatkan kesadaran dan pemahaman untuk menjauhi perilaku hidup menyimpang baik secara hukum agama maupun sosial masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya Dharma Wanita merupakan organisasi sosial, di mana setiap pertemuannya harus kita syukuri. “Karena di tempat ini  kita bisa belajar, pertemuan ini jangan dijadikan beban, jadikan pertemuan ini menjadi tempat kita belajar secara Intelektual, spiritual maupun emosional,” ungkapnya.

Selain itu Muniroh juga memberikan informasi kepada anggota DWP mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh DWP Kab. Grobogan seperti melaksanakan lomba dari DWP Kab. Grobogan lomba memindahkan belut, lomba senam, kegiatan  donor darah serta rapat persiapan HAB ke 71 dan mengadakan pasar murah hari sabtu tanggal 19 November 2016 di desa nglinduk Kecamatan Gabus.

Dipengunjung acara pemateri dari Komisi Penanggulangan AIDS Rahayu Isma  menerangkan pemerintah sangat fokus terhadap penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan masyarakat. “Melalui Perpres Nomor 75 tahun 2006, maka dibentuklah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Tujuannya untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, terpadu dan terkoordinasi,” terangnya.

“Pemerintah fokus pada penguatan lembaga, dukungan kebijakan dan pengembangan kapasitas SDM, peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan HIV, menyebarluaskan informasi serta kemitraan strategis dengan lintas sektor mulai dari swasta maupun lembaga vertikal,” tutur Isma.

Isma mengaku prihatin dengan angka tingginya penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Grobogan. Sebab, wilayah Kabupaten Grobogan dikenal sebagai daerah yang ramah, tenang, rukun, agamis dan harmonis. Karenanya, dia menilai perlu kerjasama dan kepedulian semua pihak untuk menekan laju penyebaran HIV/AIDS. “Penyebaran ini harus segera kita atasi bersama-sama. Para peserta sosialisasi harus menjadi perpanjangan tangan di masyarakat untuk menyampaikan bahaya penyakit HIV/AIDS. Sebab, penyakit ini sudah banyak merenggut korban jiwa dan sampai sekarang belum ditemukan obatnya,” tukasnya .(bd)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content