Istri Pegawai Harus Menjaga Sopan Santun

Purwodadi – Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kab.Grobogan (Kankemenag) mengadakan pertemuan rutin sekaligus halal bihalal, yang diadakan hari Selasa, 11 Agustus 2015, di Aula Kankemenag Kab.Grobogan. Kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan dan kerjasama antar sesama anggota Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kab. Grobogan, baik istri pegawai, maupun pegawai.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kab. Grobogan, Hj.Safa’atul Muniroh mengatakan, “kita sebagai istri pegawai Kankemenag harus menjaga sopan santun dalam tata cara jamuan makan (Table Manner), sehingga dalam menjamu seorang tamu kita bisa mengetahui bagaimana cara menjamunya.Sebagai ibu rumah tangga, kita harus bisa mendidik dan menyayangi anak dengan benar, sehingga tidak timbul kekerasan dalam anak.’’ Paparnya.

Seperti dicontohkan tragedi Angeline kita bisa belajar untuk peduli, peduli pada lingkungan sekitar, anak-anak yang ada di lingkungan kita. Jika kita menemukan satu hal yang tidak benar terjadi pada seorang anak tentu kita tidak boleh tinggal diam. Anak-anak berhak mendapatkan masa kecil mereka yang bahagia bukan menderita, dan itu adalah tanggung jawab kita semua. Tak perlu takut dengan sebutan “mencampuri urusan orang lain”, sebelum hal lebih buruk terjadi. Dan sebagai istri pegawai negeri, kita harus saling bekerja sama dan mendukung tugas suami. “Kebersamaan dan kerjasama harus kita kedepankan dalam mendukung tugas suami di Kementerian Agama,” lanjut ketua darma wanita tersebut.

Dalam sambutanya Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Grobogan, Drs.H.Muh Arifin,M.Pd.I,  mengatakan pada zaman modernisasi ini banyak masyarakat kurang peka terhadap gerakan Maghrib Mengaji yang disingkat “Gemmar mengaji”. Gerakan ini merupakan suatu gerakan untuk membudayakan kegiatan membaca Alquran setelah shalat Magrib di kalangan masyarakat baik diperkotaan maupun pedesaan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya mengaji saat maghrib yang sebenarnya sudah mengakar jauh di Indonesia. Bahkan kenangan masa kecil kita pasti mengantarkan suasana setelah maghrib adalah waktu khusus yang penuh barokah untuk belajar dan mengaji. Namun sayang kegiatan ini semakin lama semakin hilang dan ditinggalkan oleh masyarakat terutama anak-anak dan para remaja seiring dengan perkembangan zaman modern saat ini. (Bd)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content