Purwodadi – Dharma Wanita Persatuan (DWP) sebagai organisasi kemasyarakatan memiliki kiprah yang sangat signifikan dalam upaya membangun bangsa, khususnya kaum perempuan dan anak. Hal itu diungkapkan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Safa’atul Muniroh yang juga istri Kepala Kankemenag Kab. Grobogan di acara pembukaan Rapat rutin DWP Kankemenag Kab. Grobogan di Aula Kankemenag Kab.Grobogan, Selasa (26/04).
Dalam laporannya sebagai ketua Safa’atul Muniroh mengatakan program kerja DWP Kankemenag Kab. Grobogan dalam menyelenggarakan pertemuan enam kali dalam setahun dapat terlaksana dengan baik. DWP Kankemenag Kab.Grobogan, disampaikannya, akan merencanakan program pameran untuk mempromosikan hasil karya para anggota.
Ketua DWP tersebut menyatakan peran dan kiprah organisasi Dharma Wanita harus menunjang terwujudnya visi dan misi Kementerian Agama dan sudah seharusnya senafas dan seirama dengan peran dan kiprah yang dilakukan Kementerian Agama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan Muh Arifin dalam sambutannya mengatakan mengucapkan terimakasih kepada ibu-ibu DWP yang telah hadir walaupun banyak tugas atau pekerjaan yang ditinggalkan dalam rutinitasnya.
Muh Arifin menghimbau kepada anaggota DWP untuk menjaga komunikasi antara anggota satu dengan yang lain karena komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berkeluarga, terang Kepala Kankemenag, juga harus berkomunikasi dan koordinasi dengan baik karena dalam keluarga pastinya ada permasalahan yang timbul karena hal-hal sepele, seperti membandingkan status keluarga dengan orang lain, berpikiran negatif, kerja terlalu keras, jangan membuang waktu anda dengan bergosip. Dengan komunikasi yang baik masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan tersebut, Muh Arifin menjelaskan bahwa ada dua peran yang dimiliki seorang ibu. Pertama, ia sebagai pendamping suami yang harus senantiasa mendampingi serta memberikan dorongan semangat dan moral suaminya sehingga sukses dalam mengemban tugas dan terhindar dari penyimpangan dan penyalahgunaan kedudukan serta jabatan. Sementara itu peran yang kedua adalah sebagai pembina dan pendidik bagi anak-anak, terangnya.
“Tahun 2016 ini, Kemenag mempunyai tagline Bersih Melayani. sebagai istri, harus mendukung suami , agar menerapkan slogan di atas dalam setiap aktivitas kerjanya,” terang Muh Arifin saat memberikan sambutannya pada kegiatan rutin bulanan DWP Kemenag .
“Lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, tidak hanya untuk pegawai ASN Kemenag saja tapi sebagai isteri juga harus tahu, apa itu lima nilai budaya kerja Kemenag. Karena tugas DWP adalah mendorong suami, memberikan support agar suami bekerja sesuai dengan lima nilai budaya kerja,” tegasnya. (bd)