Jamaah Calon Haji Kloter 46 Diminta Sholat Subuh di Pendopo

Purwodadi – Dalam rapat persiapan pemberangatan jamaah calon haji Kabupaten Grobogan yang dilaksanakan pada Senin (22/8) disampaikan kepada panitia, bahwa jamaah calon haji (JCH) kloter 46 Kabupaten Grobogan diminta untuk tidak sholat diluar lokasi pemberangkatan. Dilokasi tersebut selain telah tersedia musholla setda juga akan disediakan tempat untuk melaksanakan ibadah sholat subuh yaitu di pendopo.

Muh Arifin Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan dalam rapat tersebut mewanti-wanti panitia untuk tidak memperkenankan JCH untuk melakukan ibadah sholat subuh di masjid Baitul Makmur meskipun lokasinya berdekatan dengan tempat pemberangkatan.

Hal ini, lanjut Muh Arifin, karena prosesi pemberangkatan akan dilaksanakan pukul 04.30, atau maksimal 04.45 tepat dan JCH dalam prosesi tersebut sudah harus berada dalam bus masing-masing. Bahkan ada usulan, dari Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mat Said, pelaksanaan sholat jamaah dilakukan tepat setelah adzan selesai dikumandangkan, dan JCH diminta sudah mempersiapkan wudlu sebelum adzan dikumandangkan.

Mengenai lokasi wudlu selain tempat wudlu yang sudah tersedia di gedung setda oleh pemerintah kabupaten grobogan akan disediakan tempat wudlu tambahan di sekitar pendopo. Hal ini mengingat JCH yang berjumlah 355 dengan pendamping setiap JCH satu orang maka yang akan melakukan sholah shubuh sekitar 710 orang, belum termasuk panitia dan undangan.

Kepala Kantor yang juga berangkat haji pada kloter 46 tersebut mengharap kepada JCH yang berasal dari sekitar kota Purwodadi meskipun dekat untuk tidak melakukan sholat subuh di rumah. “Ini perlu disampaikan karena biasanya yang dekat, orang-orang kota biasanya menyelepekan, malah datang terlambat. Kan aneh yang lokasinya jauh-jauh malah sudah siap, yang dekat malah sering telat,” tekannya.

Dalam rapat tersebut disampaikan mengingat jam pemberangkatan jam-jam kritis ke belakang (buang hajat) panitia untuk proaktif mengingatkan JCH untuk melaksanakan hajatnya sebelum prosesi pemberangkatan. Dan oleh Kepala Kantor disampaikan hasil rapat dengan instansi terkait sebelumnya jangan sampai terjadi JCH kebelet dalam perjalanan ke embarkasi karena mengganggu keberangkatan dan dikhawatirkan tidak bersamaan sampai di Donohudan. “Kalau sampai terjadi pemisahan dari rombongan yang dikawal forider maka kemungkinan akan tertinggal jauh karena banyak jalan yang sedang diperbaiki,” terangnya.(pr)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content