Purwodadi – Dalam memastikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Wajardikdas Program Wustho di Kabupaten Grobogan berjalan lancar, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan melaksanakan monitoring pada Senin (09/05). Pelaksanaan UN Wajardikdas tersebut dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis tanggal 9-12 Mei 2016 yang dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Pada hari pertama Kakankemenag melaksanakan monitoring di Pondok Pesantren Manbaul Ulum Bandungsari dengan peserta sejumlah 116 santri. “Bila penyelenggaraan UN Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dilakukan di pagi hari, UN Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha diselenggarakan di siang hari,” demikian penjelasan ketua penyelenggara.
Untuk mata pelajaran yang diujikan Paket Wustho Wajar Dikdas meliputi Bahasa indonesia, pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa inggris dan Ilmu Penegetahuan Alam.
Secara keseluruhan penyelenggaran UN Pendidikan kesetaraan Paket B/Wustho menurut Mat Said Kasi Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren dilaksanakan di 12 (dua belas) pondok pesantren yang bertempat di: Pondok Pesantren (PP) At Tadzkir, PP Riyadlotut Tholibin, PP I’anatul Mubtadi’in, PP Asshidiq, PP Manbaul Ulum, PP Habibiyah, PP Al Hidayah, PP Miftahul Huda, PP Al Falah, PP Apiq Al Badriyah, PP Al Azizah, PP Assalam, dengan jumlah peserta sebanyak 444 siswa.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan Muh Arifin menyampaikan kegiatan monitoring ini bermaksud untuk mengatahui dan melihat secara langsung pondok pesantren yang menyelenggarakan wajardikdas. Dengan monitoring ini diharapkan ponpes bisa mengevaluasi pelaksanaan ujian dan diharapkan jika ada kekurangan dapat disempurnakan sehingga pelaksanaan ujian dapat dilaksanakan semakin baik lagi.
Disamping itu dengan monitoring ini disampaikan Muh Arifin dapat diketahui seberapa kesiapan panitia penyelenggara dalam melaksanakan kegiatan ujian, sehingga setiap temuan yang ada dilapangan akan dimuat dalam berita acara, jikalau masih ada kekurangan maka diharapkan ada perbaikan sehingga pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan lancar, baik dan sukses. Disamping itu semua peserta ujian diharapkan dapat lulus 100 % artinya ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi dirinya dan sesamanya, bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan menjadi pribadi yang berakhlaqul karimah.
Tim monitoring Kankemenag Kabupaten Grobogan yang dipimpin oleh Muh Arifin tiba di PP Manbaul Ulum tepat pukul 14.00. Muh Arifin mengaku puas dengan penyelenggaraan UN, “saya juga menyampaikan terima kasih kepada segenap pengurus PP Manbaul Ulum sebagai penyelenggara di bagian timur, saya sangat takjub dengan usaha pengurus untuk meningkatkan peserta wajar dikdas,” tandasnya.
“Dalam pelaksanaan Ujian Nasional Wajar dikdas ini alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dan tertib sesuai dengan aturan tata tertib yang ada, tetapi di lihat dari absensi kehadirannya baru mencapai 95% yang berarti masih ada siswa tidak hadir,” jelas koordinator Wajardikdas PPS Manbaul Ulum. Menurut penjelasan koordinator tersebut hal ini karena iklim pondok pesantren agak beda dengan pendidikan yang formal, karena di pondok terkadang murid sudah masuk terdaftar di pondok terkadang pulang karena perintah orang tua, faktor biaya, atau terkadang pulang karena menikah yang akhirnya tidak mau kembali ke pondok lagi.(bd)