Purwodadi – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Fahrurrozi dalam menindaklanjuti rekomendasi Itjen dalam Audit Kinerja tahun 2015 menyampaikan hasil notisi audit kinerja tersebut di ruang kerjanya Senin (27/6) kepada penghulu dan penyuluh di Kabupaten Grobogan.
Sampaian Kasi Bimasis tersebut terkait dengan perbaikan kinerja tugas dan fungsi (tusi) penghulu dan penyuluh fungsional. Sebagaimana rekomendasi Itjen, Fahrur menyampaikan kedepan diharapkan penghulu dan penyuluh fungsional lebih profesional dalam membuat laporanya, sebagai bentuk laporan pertanggungjawabanya dalam jabatan yang diembanya.
Dalam arahanya Kasi kelahiran Jepara tersebut mewanti-wanti kepada semua penghulu dan penyuluh fungsional yang ada wilayah Kab. Grobogan jangan sampai ada pembuatan laporan kinerja fiktif. “Penghulu dan penyuluh fungsional yang membuat laporan fiktif dalam pengajuan daftar usul penetapan angka kredit DUPAK tidak akan diberikan tandatangan, dan pengajuanya harus menunggu lagi satu semester sampai setahun kedepan,” tandasnya.
Fahrurrozi menegaskan bahwa tugas penghulu tidak hanya mengawasi dan mencatat perkawinan saja, melainkan ada tugas lain seperti bagaimana membuat majlis untuk pembentukan keluarga sakinah mawadah wa rahmah (Samara) dalam masyarakat. Perlu dingat, bahwa Bimas Islam sebagai leading sector penghulu dan penyuluh fungsional akan selalu memantau kinerjanya dengan monitoring.
Dalam monitoring ini nantinya dapat mengetahui dan mengukur progress kualitas kinerja secara langsung berdasarkan fakta lapangan, hal ini berfungsi sebagai praktik budaya kerja Kemenag. Selain itu, monitoring Bimas Islam ke Kantor Urusan Agama (KUA) tetap dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan untuk perbaikan dan juga sebagai protec terhadap adanya penyimpangan yang tidak diinginkan. (Im)
