Kab. Grobogan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Grobogan yang diwakili Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Abdur Rouf, membuka sekaligus memberi sambutan Kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama Tingkat Kabupaten Grobogan di Desa Kemadoh Batur, Kecamatan Tawangharjo, Kab. Grobogan pada, Rabu (24/7/2024).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Camat, Kepala KUA, Kapolsek, Kepala Desa Kebadoh Batur, para tokoh agama dan tokoh masyarakat
Kasi Bimas Islam, Abdur Rouf menyampaikan kampung moderasi beragama memiliki peran penting sebagai tempat terwujudnya harmoni dan kerukunan umat beragama dengan kuatnya pondasi empat pilar moderasi beragama.
“Dengan menerapkan moderasi beragama sesorang tidak akan ekstrim atau melakukan sesuatu yang dapat memecah belah kebangsaan dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani agamanya. Adapun orang yang melaksanakan moderasi beragama disebut moderat. Maka sebagai ciri dari moderasi beragama ada empat pilar moderasi beragama yakni : 1). Komitmen kebangsaan, jadi dalam moderasi beragama khususnya di kabupaten Nagekeo sudah merupakan kearifan lokal sudah ada dari dulu tidak melihat dari aspek agama tetapi dari kekerabatan; 2). Toleransi, dalam moderasi beragama adalah menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan dan menyampaikan pendapat; 3). Anti kekerasan dalam moderasi beragama adalah menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengusung perubahan yang diinginkan; 4). Kearifan lokal, adalah sikap menerima tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentantangan dengan pokok ajaran agama. Itulah pengertian dan penjelasan terkait empat pilar moderasi beragama,“ jelasnya.
Lebih lanjut Rouf menjabarkan bahwa dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam seluruh tahapan program Pengembangan Kampung Moderasi Beragama dapat menciptakan ruang partisipasi yang luas untuk meningkatkan kesadaran moderasi beragama dan memperkuat kerukunan antar umat beragama.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan praktik moderasi beragama di masyarakat melalui pengembangan kampung moderasi beragama sebagai model lingkungan yang damai, harmonis dan inklusif,”ungkapnya.
Ditambahkan pula bahwa beragama itu menebar damai, menebar kasih sayang, kapanpun di manapun dan kepada siapapun. Beragama itu bukan untuk menyeragamkan keberagaman, tetapi untuk menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan. Agama hadir ditengah-tengah kita agar harkat, derajat dan martabat kemanusiaan kita senantiasa terjamin dan terlindungi mengingat keragaman itu adalah kehendak Tuhan.
“Sebagai anggota masyarakat, kerukunan adalah sebuah keniscayaan yang harus tetap kita pelihara. Kebersamaan yang baik akan menuju kerukunan dan rasa aman akan mendorong kita menuju kesejahteraan,” pintanya
Akhir sambutan ia berharap kerjasama semua pihak dari Pemerintah maupun masyarakat dalam mewujudkan dan menyukseskan kampung moderasi beragama di Desa Kemadoh Batur.
“Harapan kami agar kita bersama-sama bekerja sama dalam menyukseskan kampung moderasi beragama di Desa Maropokot, karena tidak ada sesuatu yang dihasilkan tanpa ada dukungan kita bersama,“ harapnya.(bd)