Kab. Grobogan (Humas) – Kasi Bimas Islam Kankemenag Grobogan, H. Abdur Rouf menghadiri rapat koordinasi (rakor) bersama Dispendukcapil dan Pengadilan Agama Grobogan di Aula Dispendukcapil pada Kamis (10/7/2025). Rapat tersebut membahas tentang penguatan kembali inovasi program gagasan Disdukcapil Grobogan yang bertajuk “Mencari Kekasihku” (Menikah atau Cerai, KK dan KTP Seketika itu Kumiliki). Program tersebut merupakan program terintegrasi antara Dispendukcapil Kabupaten Grobogan, KUA se-Kabupaten Grobogan, dan Pengadilan Agama Kelas I Purwodadi yang bertujuan agar masyarakat segera mendapatkan dokumen kependudukan (KK dan KTP) setelah pernikahan atau perceraian.
Adapun latarbelakang diluncurkannya program tersebut diantaranya karena masyarakat terlalu sibuk untuk menyempatkan diri mengurus dokumen kependudukan, sekalipun itu penting. Anggapan bahwa proses pengurusan KTP dan KK rumit, memakan waktu, bahkan berbayar membuat masyarakat enggan melengkapi dokumennya, sehingga hal tersebut berdampak pada tingkat akurasi data kependudukan yang rendah.
Mewakili Kepala Kankemenag Grobogan, Abdur Rouf menyampaikan dukungannya terhadap program inovatif tersebut dan mengajak para Kepala KUA sebagai “ujung tombak” Kementerian Agama di tingkat Kecamatan untuk merealisasikan hal tersebut.
“Saya rasa ini adalah program yang bagus untuk kita jalankan kambali. Saya minta kepada para Kepala KUA untuk berperan aktif menyosialisasikan program ini agar sampai ke masyarakat, karena dalam hal pencatatan nikah, hulunya tentu ada di KUA. Dengan terus berkoordinasi dengan dispendukcapil, harapannya, begitu buku nikah terbit, KTP dan KK nya pun sudah siap diserahkan kepada para pengantin,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Kradenan, Amin Zaini yang turut hadir dalam rakor tersebut juga menyampaikan optimismenya terhadap program tersebut.
“Tentu sebagaimana yang disampaikan Pak Kasi Bimas, kami siap mendukung berjalannya program ini, karena program ini sebenarnya sudah pernah berjalan mulai tahun 2018, itu agak tersendat karena pegawai KUA yang kurang, tapi dengan tambahan personel di tiap KUA seperti sekarang ini saya rasa cukup realistis untuk dimaksimalkan,” ungkap Amin Zaini. (bs)