KUA Ngaringan Gelar Bimbingan Perkawinan Kolaboratif Bersama Puskesmas dan Mahasiswa KKN UNNES

KUA Ngaringan Gelar Bimbingan Perkawinan Kolaboratif Bersama Puskesmas dan Mahasiswa KKN UNNES

Grobogan – Komitmen membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah tidak cukup hanya dengan cinta dan kesiapan mental. Butuh bekal ilmu yang menyeluruh – dari aspek agama, kesehatan, hingga sosial. Inilah yang mendorong KUA Kecamatan Ngaringan untuk menggelar kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang melibatkan Puskesmas Ngaringan dan mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai mitra sinergis.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu (6/08/2025) kemarin tersebut, bertempat di Aula KUA Ngaringan, dan diikuti oleh 10 pasang calon pengantin dari wilayah Kecamatan Ngaringan. Mereka antusias mengikuti materi demi materi yang dikemas interaktif dan aplikatif.
Dalam sambutannya, Kepala KUA Ngaringan, Rif’an, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret dukungan pemerintah dalam mempersiapkan generasi keluarga masa depan.

“Pernikahan bukan sekadar seremoni. Ia adalah peristiwa sakral yang harus dijalani dengan ilmu dan kesadaran. Di sinilah KUA hadir, tidak hanya untuk mengesahkan, tapi juga membimbing. Melalui bimbingan ini, para calon pengantin tidak hanya mendapatkan bekal spiritual, tapi juga kesiapan secara fisik, mental, dan sosial untuk membangun rumah tangga yang sehat dan harmonis,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rif’an berharap melalui sinergi seperti ini terus berlanjut dan menjadi contoh kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan keluarga di tingkat akar rumput.

Sesi pertama diisi oleh penyuluh agama dari KUA Ngaringan yang menyampaikan tentang fondasi keluarga sakinah. Materi ini menekankan pentingnya membangun rumah tangga atas dasar nilai keimanan, saling pengertian, dan tanggung jawab bersama sebagai pasangan suami istri.

Selanjutnya, Puskesmas Ngaringan memberikan edukasi tentang kesehatan gizi, pentingnya perencanaan keluarga (KB), serta menjaga organ reproduksi. Materi ini disampaikan oleh tenaga kesehatan dengan bahasa yang mudah dipahami, dan membuka ruang tanya jawab agar calon pengantin lebih siap secara fisik dalam menghadapi kehidupan pernikahan dan proses kehamilan yang sehat.

Tidak kalah penting, mahasiswa KKN UNNES juga mendapat ruang untuk menyampaikan materi edukatif mengenai bahaya pernikahan dini dan dampaknya terhadap stunting. Mereka mengajak peserta untuk berpikir jangka panjang dalam membangun keluarga, termasuk menyadari tanggung jawab sebagai orang tua dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.

Kolaborasi tiga instansi ini diapresiasi peserta. Mereka merasa terbantu dan tercerahkan. Salah satu peserta, Sari (23), menyampaikan, “Awalnya saya kira cuma soal agama saja, ternyata banyak hal penting yang harus kami ketahui sebelum menikah. Terima kasih KUA dan semua yang terlibat.ungkapnya” (AW)

Bagikan :
Translate »
Skip to content
slot gacor