Lomba Hias Tumpeng Meriahkan HUT ke-80 RI, Tampilkan Kreativitas dan Kekompakan

Kab. Grobogan (Humas) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Grobogan menyelenggarakan lomba menghias tumpeng yang penuh semangat dan nuansa kebersamaan. Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Grobogan dan merupakan hasil kolaborasi antara Kemenag, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kab. Grobogan yang diikuti peserta per masing-masing UPT Kemenag Grobogan, Jum’at (15/08/2025).

Dewan juri terdiri dari ketua DWP Kemenag Grobogan, Siti Khalimatussa’diyah Fahrur Rozi menyampaikan Lomba menghias tumpeng dalam rangka memperingati HUT ke 80 RI merupakan bentuk perayaan kemerdekaan dan semangat perjuangan dan sebagai bentuk peringati perjuangan bagi para Pahlawan yang telah gugur dimedan perang.

“Lomba ini menjadi ajang untuk merayakan hari bersejarah bangsa Indonesia, yaitu hari kemerdekaan, sekaligus mempererat tali persaudaraan dan menunjukkan rasa cinta tanah air melalui kreativitas dalam membuat dan menghias tumpeng,”katanya.

Siti Khalimatussa’diyah menambahkan, Lomba menghias tumpeng menjadi salah satu highlight peringatan HUT ke-80 RI di Kemenag, yang tidak hanya mengangkat semangat nasionalisme, tapi juga mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia.

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memeriahkan HUT RI, tetapi juga menjadi sarana untuk Melestarikan nilai-nilai budaya nusantara, Meningkatkan kreativitas dan kekompakan antarpegawai dan Mencerminkan rasa syukur dan spiritualitas melalui simbol tumpeng,”ungkapnya.

Kepala Kemenag Kab. Grobogan, Fahrur Rozi, menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh unit dan peran DWP dalam menyukseskan acara.

“Lomba ini bukan hanya tentang kreativitas, tapi juga mencerminkan semangat kekeluargaan dan dedikasi kita sebagai abdi negara di Kemenag, ujarnya.

Lebih lanjut, Fahrur mengungkapkan lomba ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antar unit sekaligus melestarikan budaya lokal melalui kreasi nasi tumpeng, yang merupakan simbol rasa syukur dan kebersamaan. Setiap unit menampilkan hasil karyanya dengan tema kebhinekaan dan semangat pelayanan Kemenag.

Kegiatan ditutup dengan makan bersama sebagai wujud syukur dan kebersamaan, sejalan dengan filosofi nasi tumpeng yang dibagikan kepada seluruh peserta.(bd)

Bagikan :
Translate »
Skip to content