Mahasantri PKL Ma’had ‘Ali Lantunkan Shalawat Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kemenag Grobogan

Kab. Grobogan (Humas) – Mahasantri PKL Ma’had ‘Ali Faidhu Dziljalal Ngangkruk Kec. Ngaringan menjadi tim hadroh lantunkan Shalawat dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/ 03 September 2025. Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala Kemenag Grobogan beserta jajarannya serta seluruh ASN Kantor Kemenag Grobogan dan siswa-siswi  PKL di Kemenag Grobogan.

Mengawali kegiatan ini kepala Kemenag Grobogan, Fahrur Rozi mengajak kepada seluruh yang hadir untuk selalu bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu bentuk kecintaan dan gembiranya kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Kenapa orang-orang memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, karena Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam, pentingnya meneladani akhlak dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

“Maulid Nabi bukan sekadar memperingati kelahiran beliau, tetapi juga menjadi momen bagi kita semua, khususnya generasi muda, untuk meneladani sifat-sifat beliau seperti jujur, amanah, dan peduli terhadap sesama,” ujarnya.

Fahrur Rozi juga menerangkan, bahwa Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Jannatu wa na’iimuhaa sa’dun liman yushaliii wa yusalimmu wa yubaariku alaih yang artinya Surga dan segala kenikmatannya adalah kebahagiaan bagi orang yang bershalawat dan yang memohon keselamatan serta keberkahan atasnya (Rasulullah).

“Maulid Nabi sebagai sholawat adalah praktik membaca bacaan salawat saat perayaan Maulid Nabi untuk menghormati Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan, mengamalkan akhlak mulia, serta menunjukkan rasa cinta dan syukur kepada Allah SWT melalui sholawat dan amalan baik lainnya, yang pada akhirnya dapat mendatangkan pahala dan syafaat di hari kiamat,”ungkapnya.

Sementara Maulida Husnul Fataya perwakilan mahasantri PKL Ma’had ‘Ali Faidhu Dziljalal Ngangkruk Kec. Ngaringan mengatakan senang mengikuti kerja lapangan di Kemenag Grobogan, karena tidak hanya mempelajari administrasi, tetapi terlibat langsung dalam berbagai kegiatan perkantoran, termasuk pengenalan aplikasi PTSP, proses surat-menyurat, kehumasan, hingga pelaksanaan kegiatan dinas. Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru, khususnya dalam memahami mekanisme kerja instansi pemerintahan yang berkaitan dengan keagamaan.

“Banyak pelajaran yang saya dapatkan, mulai dari tata kelola administrasi hingga dinamika kegiatan keagamaan di lapangan. Banyak hal yang sebelumnya hanya saya pahami lewat teori, sekarang bisa saya praktikkan,” ujarnya.(bd)

Bagikan :
Translate »
Skip to content