Grobogan – Tidak semua orang bisa membaca kitab kuning, sebab bahasa Arab pada kitab kuning berbeda dengan bahasa Al Qur an, bahasa Arab yang digunakan adalah bahasa Arab dengan tingkatan sastra tertentu, interpretasinya sendiri bahasa yang di lengkapi dengan konteks dan ideologi sang pengarang, tidak mudah di baca tanpa bimbingan seorang guru.
Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab.Grobogan, Rabu (10/10). Kantor Kemenag Kab.Grobogan menyelenggarakan Kursus Qira’atul Kutub atau yang populer disebut Kitab kuning. Dengan mengundang 38 peserta terdiri dari para Kepala KUA dan Penghulu. Dan para narasumber yang berkompetensi dalam bidangnya KH. Dr. Syafi’i pengasuh Pondok Pesantren Hasan Anwar dari Gubug dan KH. Musyafak Zain.
Dalam laporannya Kasi Bimas Islam H.Fahrurrozi mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi para penghulu serta Kepala KUA untuk memahami serta menguasai kitab kuning. “pentingnya belajar kitab kuning sebagai landasan syariat kita dalam beragama dan memahami secara mendalam ajaran islam, tidak hanya santri saja tetapi bagi semua yang mempelajari ajaran Islam”Imbuhnya.
Fahrurrozi mengingatkan, ada 3 pesan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah dalam rakor kemarin (1) jangan nikah bedol ditulis nikah kantor, (2) jangan berharap kerja sama dengan P3N, karena penghulu sudah mendapatkan 6 honor dalam kinerjanya, (3) jangan menikahkan bila bukan penghulu. Karena bila ketahuan akan langsung dipecat,”Tandasnya.
Kasubag TU Ali Ichwan yang mewakili Kepala Kantor Kemenag menyampaikan terima kasih kepada seluruh kepala KUA yang menjadi garda terdepan kepanjangan tugas dari Kemenag, jika KUA memiliki citra yang bagus dimata masyarakat maka, Kemenag juga akan ikut bagus. Kita harus terus membenahi administrasi atau managemen dalam berbagai hal, terutama WTP harus kita raih dengan bekerja tuntas dan penuh semangat,”Ungkapnya.
“Kementerian Agama sedang menuju kearah reformasi birokrasi, untuk itu perlu persiapan kompetensi SDM yang diantaranya penghulu, penyuluh dan Kepala KUA, saya pikir kegiatan ini akan menentukan bahwa kedepan akan lahir kader-kader yang berkompeten terutama untuk penghulu dan Kepala KUA,” terang Ali.(bd)