Kab. Grobogan (Humas) – Kamis (7/8/2025), MTs dan MA Plus Al-Hidayah Karangrayung menjalankan salah satu progam unggulan mereka yakni Program Takhasus Al-Qur’an baik untuk siswa MTs maupun MA, bagi siswa yang bermukim di pondok maupun tidak. Program ini dilaksanakan secara rutin 2 kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin dan Kamis dengan tujuan agar siswa tetap bisa mengaji di sela-sela padatnya jadwal KBM dan organisasi di bawah bimbingan 2 ustadz dan 2 ustadzah yang ahli di bidangnya.
Pada program Takhasus Al-Qur’an ini ada beberapa metode yang diterapkan di antaranya seperti metode halaqah, tikrar, muraja’ah, dan sima’i dengan menerapkan bacaan, evaluasi setoran harian, setoran mingguan, setoran bulanan, hingga evaluasi setoran 6 bulanan. Lembaga Takhasus sendiri menargetkan siswa yang akan lulus kelak fasih dalam membaca al-qur’an, mutqin dalam hafalan qur’an, serta indah dalam tilawatil qur’an. Para ustadz/ustadzah yang mengampu program tersebut memanggil siswa satu persatu sesuai absen dan kemudian mengoreksi bacaan-bacaan ayat Al-Qur’an yang dilantunkan siswa secara seksama dengan penuh perhatian
Kepala MA Plus Al-Hidayah, Ahmad Zaki Iqbal menyampaikan bahwa program ini bertujuan menghasilkan individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang Al-Quran, baik dari segi bacaan, hafalan, maupun kandungan isinya. Selain tahfidz dan tahsin, program ini juga bisa mencakup pembelajaran ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan Al-Quran, seperti tafsir, tajwid, dan ilmu-ilmu Al-Quran lainnya.
“Kebutuhan masyarakat terhadap proses pendidikan penanaman aqidah yang lurus mendapat respon yang baik. Selain penanaman aqidah, pembelajaran Al Quran, baik secara bacaan maupun hafalan juga menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Pembelajaran Al Qur’an dengan cara menghafal atau tahfidz di lembaga formal juga semakin diminati masyarakat saat ini. Oleh karena itu, MTs dan MA Plus Al-Hidayah yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Quran Al-Hidayah bermaksud membuat program khusus ngaji Al Qur’an. Program tersebut bernama Kelas Takhassus,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Zaki Iqbal menjelaskan bahwa program yang berlangsung selama 2 jam pelajaran tersebut terbukti mampu menciptakan anak-anak yang memahami tajwid dengan baik, anak-anak yang hafal Al-Quran dan mengerti tentang kandungan ayat Al-Qur’an, dengan adanya program ini, harapannya, hubungan antara siswa dan masyarakat sekitar semakin terjalin kuat. (bs)