Purwodadi – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan pada Rabu (20/07), memberikan pelatihan manasik haji massal pertama kepada jamaah calon haji Kabupaten Grobogan yang akan berangkat tahun 1437H/2016M ini di Masjid Jabalul Khoir Simpang Lima Purwodadi.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Ali Ichwan bahwa jumlah peserta yang mengikuti bimbingan manasik haji massal pertama calon jamaah haji tingkat Kabupaten Grobogan tahun ini berjumlah 523 orang yang akan di berangkatkan dengan petugas bimbingan daerah sebanyak 7 orang terdiri dari 2 orang petugas TPHI, 1 orang TPIHI, petugas kesehatan ( TKHD) 1 orang dan dari TPHD 2 orang.
Mengawali sambutannya, Bupati yang diwakili asisten III Nur Sahid menghimbau kepada para jamaah calon haji agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti manasik haji.
Asisten III tersebut menyatakan bahwa persoalan haji adalah ibadah yang sangat susah kesempatannya, untuk itu beliau menghimbau agar para jamaah calon haji memegang prinsip atau berpandangan bahwa dirinya hanya sekali seumur hidup.
Menurut Nur Syahid jama’ah calon haji merupakan duta dari Kab. Grobogan sehingga dari pemberangkatan dan pemulangan ditempatkan di pendopo Kabupaten.
Nur Sahid juga mengingatkan bahwa haji merupakan ibadah yang membutuhkan stamina fisik yang prima dan kemantapan psikis karenanya kepada seluruh jamaah calon haji, berharap agar hal tersebut dipersiapkan sebaik-baiknya.
Kepada Kemenag Kab. Grobogan, Nur Sahid berharap agar mampu senantiasa meningkatkan kualitas pelayan ibadah haji sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. “Jalin terus koordinasi dan komunikasi dengan petugas haji bila ada kesulitan dan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan ibadah haji di Kabupaten Grobogan,” tegasnya.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan Muh Arifin menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan manasik haji massal ini merupakan kegiatan pertama untuk jamaah calon haji Grobogan tahun 2016.
Muh Arifin menghimbau jamaah untuk mengikuti bimbingan manasik ini secara serius dan memanfaatkan ilmu dan prosesi manasik sebaik-baiknya sehingga dalam pelaksanaan ibadah yang sesungguhnya nanti bisa dilakukan sesuai ajaran yang benar. Beliau juga berpesa untuk senantiasa menjaga kesehatan dari pra pemberangkatan sampai saat di tanah suci nantinya bisa berjalan lancar.
Dikatakannya, manasik haji dilakukan untuk dapat memberikan pemahaman kepada setiap jamaah calon haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci. “Tujuan dari diadakannya manasik haji adalah untuk mempermudah calon jamaah haji dalam memahami tentang ibadah haji baik secara teoritis maupun praktis sehingga diharapkan menjadi calon Jamaah haji yang mandiri dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar,” tuturnya.
Menurutnya, ada beberapa manfaat manasik haji bagi calhaj. Diantaranya, dapat mengetahui tentang macam-macam haji dan doa-doa sunah mulai dari keluar rumah untuk melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke Indonesia dari Makkah, dapat memberikan pemahaman mana yang wajib, rukun, sunah, dan haram saat melaksanakan ibadah haji, dapat mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang akan berguna untuk persiapan ibadah haji dan dapat saling mengenal jamaah lain sehingga saat di Makkah dapat saling membantu hingga memahami Bahasa Arab untuk percakapan ringan di Makkah nantinya.
“Jadi banyak sekali manfaatnya sehingga sangat disayangkan jika tidak mengikutinya. Intinya, ini semua untuk mempermudah, untuk belajar agar nantinya tidak salah. Jadi, kita menganjurkan untuk mengikutinya,” jelasnya. (bd)