Pengajaran Kreatif Bahasa Indonesia di MIN Gubug Mengasyikkan

Purwodadi – Kegiatan menulis, pada dasarnya, merupakan kegiatan yang baik dilakukan oleh anak. Dengan menulis, kreativitas anak dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan belajar mengajar setiap hari di madrasah terdapat mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajarkan siswanya untuk bisa menulis karangan, laporan, dan peristiwa sehari-hari yang  para siswa alami.

Dengan menulis, seorang anak ibarat membenamkan diri dalam proses kreatif. Karena ketika ia menulis, itu berarti anak menciptakan sesuatu, yang juga berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan, sampai akhirnya menemukan pemecahan. Dan ketika proses kreatif tersebut semakin dilatih, anak akan semakin mudah untuk mengalihkan keahliannya kepada bidang lain yang juga membutuhkan solusi kreatif.

Sayangnya, pelajaran bahasa Indonesia tersebut hanya berhenti sebatas tugas semata. Guru memberikan tugas kepada siswanya untuk mengarang. Kemudian siswanya melaksanakan. Itupun selalu saja para siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan era globalisasi saat ini, dimana banyak sekali anak yang dengan mudah megupdate status mereka lewat akun facebook ataupun twiter mereka, juga dapat mengetik sms dengan fasih dan cepat.

Melihat hal tersebut maka beberapa guru di kelas besar (kelas empat, lima dan enam) di MIN Gubug, mulai mencoba memanfaatkan kegemaran anak-anak yang suka bermain media sosial saat mereka berada di rumah, dengan mulai mengarahkannya ke sesuatu yang positif. Memberikan tugas kepada mereka saat untuk menulis puisi, cerpen maupun  peristiwa sehari-hari pada pelajaran bahasa Indonesia untuk kemudian mengirimkan ke Koran melalui email. Dan hasilnya beberapa karya mereka terpampang di Koran yang menyediakan rubrik untuk anak-anak.

Setelah beberapa dari tulisan mereka berhasil terpampang di koran, ada pengaruh positif yang terjadi, saat pelajarab bahasa Indonesia tiba. Anak-anak antusias untuk berlomba-lomba mengerjakan tugas munulis mereka. “Saya melihat ada kebanggaan tersendiri pada anak yang karyanya berhasil termuat di Koran,” terang Sabar guru kelas enam MIN Gubug. (Adib)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content