Kab. Grobogan (Humas) – Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan mengadakan kegiatan Pembinaan Pengurus Rohis Pelajar yang mengusung tema “Dengan Semangat Rahmatal Lil’alamin Mari Kita Wujudkan Islam yang Damai dan Penuh Kasih Sayang” yang diikuti pembina Rohis pada Rabu (11/09/2024) di Aula Kantor Kemenag Kab. Grobogan.
Kepala Kemenag Grobogan, Fahrur Rozi menyampaikan rapat koordinasi membahas tentang reorganisasi Rohis di Kabupaten Grobogan yang sudah habis masa kepngurusannya. Dan Rohis sendiri sebagai wadah organisasi islam di sekolah serta sebagai silaturahim antar anggota yang bisa menjadi manfaat bagi sekolah.
“Rohani Islam (Rohis) adalah sebuah organisasi memperdalam dan memperkuat ajaran Islam. Rohis sering disebut juga Dewan Keluarga Masjid (DKM). Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas,”jelasnya.
Lebih lanjut, Fahrur mengatakan bahwa Rohis menjadi penting di sekolahan, karena di negara Indonesia sudah tercatum di sila pertama pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, pendidikan agama yang memberikan inspirasi untuk menjadi pancasilais. diharapkan pancasila sebagai sumber sari segala sumber hukum.
“Untuk itu agama menjadi penting karena sudah tertuang di pancasila, agama menjadi 1 nilai yang bisa di kelola oleh Rohis. Dan diharapkan Rohis untuk bersinergi dengan organisasi yang lain di sekolah, karena Rohis sebagai wadah exskol bersinergi dalam memajukan pemahaman agama,”bebernya.
Kepala Kemenag menjelaskan, bahwa pemahaman keagamaan diibaratkan otak, tangan dan hati harus seimbang seperti organisasi rohis, dan bila berjalan sendiri-sendiri maka tidak akan sampai tujuan. Dan seorang guru agama harus pintar dan kober berkomunikasi dengan kepala, pinter digital dalam meningkatkan mutu pendidikan. Diharapkan guru agama selalu terus menyampaikan moderasi beragama, karena negara indonesia adalah negara majemuk beraneka ragam budaya. Dan setiap daerah memiliki kearipan lokal tersendiri, karena Islam sebagai sebuah agama menjadi Tata nilai ajaran agama.
“Pengutan Moderasi Beragama ini sangat penting diikuti generasi muda, penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa dalam mempraktikkan sikap beragama yang moderat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.(bd)