Purwodadi – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) madrasah tahun 2016 sudah diambang pintu, bahkan sudah ada beberapa yang sudah membukanya. Untuk mematangkan persiapannya, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan PPDB yang dipadu dengan sosialisasi pedoman penulisan ijasah pada madrasah pada Selasa (24/05). Rakor yang diikuti 40 kepala madrasah aliyah diselenggarakan di Aula Kankemenag Kab. Grobogan.
“Kegiatan ini kita selenggarakan agar masing-masing MA mempunyai dasar dan informasi mengenai penyelenggaraan PPDB dan Pedoman Penulisan Ijasah sesuai juklak juknisnya,” terang Pelaksana Harian (Plh) Kasi Pendidikan Madrasah Abdur Rouf.
Rouf menambahkan selama ini masih ada beberapa madrasah yang belum begitu memahami teknis terkait PPDB dan Pedoman Penulisan Ijasah yang terus mengalami perubahan. “Nah, tugas kita memberi pemahaman itu,” lanjutnya.
Pelaksana tugas tersebut menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi terkait program PPDB dan Pedoman Penulisan Ijasah wajib diselenggarakan karena itu menjadi tugas penyelenggara pendidikan. “Madrasah wajib mengetahui mekanisme PPDB yang sesuai aturan,” kata Abdur Rouf.
Lebih jauh dia mengatakan, PPDB adalah pintu masuk bagi penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas karena tentunya masing-masing madrasah akan merekrut siswa dengan mekanisme yang sama tetapi boleh menyelenggarakan ujian saringan. “Daya saing juga harus menjadi perhatian kita bersama, karena PPDB ini jadi pintu masuk mencari siswa berkualitas,” bebernya.
Saat ini kualitas madrasah terus mengalami peningkatan sehingga masyarakat mulai memasukan anaknya ke madrasah-madrasah yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan, untuk itu perhatian masyarakat harus tetap dijaga oleh para pengelola madrasah. “Madrasah kini bukan lembaga pendidikan kelas dua, sudah banyak madrasah yang berprestasi,” pungkasnya.
“Mengenai teknis penulisan ijazah, tahun ini jumlah blanko ijazah sesuai dengan jumlah siswa lulus pada madrasah masing-masing, dan tidak ada ijazah tambahan,” terangnya. Beliau meminta kepada kepala madrasah untuk membaca dengan seksama pedoman penulisan ijazah dan tidak sungkan untuk bertanya.
“Perlunya kehati-hatian dan kecermatan dalam penulisan ijazah, tulisan harus bagus, juga harus mudah di baca,” tegasnya. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa jumlah ijazah harus sesuai dengan jumlah siswa yang lulus dari madrasah yang bersangkutan dan juga perlu diwaspadai jangan sampai terjadi masalah dan kesalahan, mengingat blanko ijazah yang di pas per siswa yang lulus. Selain itu Rouf juga menghimbau kepada para guru haruslah mampu memberikan contoh teladan yang baik sebagai figur pemimpin yang mampu berlaku bijaksana, tegas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional.(bd)