Purwodadi – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Propinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan kualitas qori’ dan qori’ah Jawa Tengah dan mampu meraih prestasi di tingkat nasional melakukan safari pembinaan tilawah dan tahfidz al Qur’an. Pada Rabu (7/12) Kabupaten Grobogan ketempatan kegiatan tersebut dengan mengundang 30 peserta yang digelar di Aula Pemkab Grobogan.
Dalam sambutannya Bupati Grobogan yang diwakili Kepala Subbag Keagamaan Setda Grobogan Makasin menyampaikan terima kasih kepada Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah dan Penais Zawa beserta rombongan yang menyempatkan safari Pembinaan Tilawatil Qur’an di Kabupaten Grobogan.
”Kami sangat mengapresiasi kegiatan safari pembinaan Tilawatil Qur’an dari LPTQ Jateng ini dan berharap pelaksanaan pembinaan ini dapat meningkatkan kualitas bacaan, hapalan dan pemahaman isi Al-Qur'an untuk qori’-qori’qh dan hafidz-hafidzah di Kabupaten Grobogan. Kami juga berharap peserta dengan kegiatan seperti ini mampu meningkatkan kemampuanya dan menjadikan lebih giat berlatih,” sambut Makasin.
Sementara Kepala kankemenag Grobogan Muh Arifin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang memberikan materiel dan imaterial kepada peserta MTQ. “Semoga para peserta akan meningkatkan wawasan hafalan maupun tilawah Qurannya setelah mendapatkan pembinaan yang baik dari Tim LPTQ Jateng sehingga Grobogan memiliki kader unggulan dalam lomba MTQ, STQ maupun MHQ tingkat propinsi maupun nasional,” harapnya.
“Untuk itu, upaya pembinaan dari tim LPTQ jateng ini hendaknya menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas bacaan dan tilawah al Quran yang baik dan benar sehingga bisa meraih prestasi,” paparnya serius.
Muh Arifin mengharapkan dalam pembinaan sekaligus syiar agama Islam bisa lewat berbagai macam cara, salah satunya di keluarga kita bisa dengan habis magrib TV mati diganti dengan mengaji. Dan dalam menyambut HAB Kemenag diharapkan semua KUA se Kabupaten Grobogan untuk Khotmil Qur’an 1000 juz.
Menurut laporan Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Jateng Ahyani menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas para qoriah agar lebih meningkatkan hafalan al Qur’an. “Diharapkan Pemkab Grobogan dan Kemenag dan ormas Islam agar lebih peduli terhadap pembinaan tilawah dan tahfidz Al Qur’an serta pembinaan ini terus berlanjut, sehingga akan memberikan nilai lebih, khususnya kepada para qori dan qoriah dan para penghapalnya,” harapnya.
“Selain itu, kegiatan ini untuk meningkatkan semangat santri Grobogan dalam mempelajari Alquran, baik tajwid maupun lagu qariah yang indah, baca tulis dan kandungan Alquran,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina LPTQ Jateng, Siti Badiatul Firdaus menyampaikan bahwa safari pembinaan Tilawatil Qur’an dalam upaya menggali potensi, mutu dan kemampuan para calon peserta MTQ/STQ. Selain itu, memovitasi qori-qoriah dan hafidz hafidzah khususnya di Kabupaten Grobogan ini agar lebih berkembang memperoleh prestasi yang maksimal dalam rangka persiapan mencapai tujuan sukses prestasi pada MTQ/STQ ke depan.
Badiatul menekankan pentingnya pembinaan bagi para qari dan qariah, karena bibit-bibit qari dan qariah yang potensial di Jawa Tengah cukup banyak.
Namun, dia melihat secara umum pembinaan secara berkesinambungan masih belum optimal.
“Kendala di semua daerah adalah tidak ada yang memfasilitasi secara rutin melakukan pembinaan,” ujarnya.
“Bagi Jawa Tengah, MTQ mempunyai arti dan nilai strategis. Pada satu sisi menunjukkan, semarak syiar Islam melalui keindahan suara, tulisan, dan makna kandungan Alquran. Pada sisi lain menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan keagamaan karena agama merupakan bagian mendasar dalam pembangunan karakter bangsa,” jelas Firdaus.
''MTQ juga dapat dijadikan tolok ukur sejauh mana masyarakat mampu memahami dan menghayati kandungan al Quran,'' tambahnya.
Pihaknya berharap dukungan Pemerintah Kabupaten Grobogan dan Kantor Kemenag Grobogan dalam pembinaan kehidupan keagamaan khususnya dalam peningkatan kualitas tilawatil Quran dengan mengalokasikan anggaran untuk lembaga keagamaan, TPQ, maupun pengembangan tilawatil Quran.
Peserta dalam kegiatan tersebut antusias mendapatkan pembinaan metode cara membaca alquran, menghafal dan melantunkan qori’ dan qoriah secara tartil dan baik.(bd/pr)