Santuan Yatim Piatu dalam HUT IGRA Kabupaten Grobogan

Purwodadi – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan Muh Arifin Sabtu (29/10) menghadiri Harlah ke-XIV Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kab. Grobogan di Masjid Jabalul Khoir Simpang Lima Purwodadi.

Harlah tersebut mengambil tema ”Melalui Harlah ke-XIV, Menuju IGRA yang Sukses” dibuka dengan laporan Ketua pengurus IGRA Siti Mukhayaroh menyampaikan bahwa peringatan hari lahir IGRA Kab. Grobogan dilaksanakan dengan kesedaharnaan karena keterbatasan dana.

Kegiatan harlah IGRA tersebut dilakukan di Masjid Jabalul Khoir Simpang Lima Purwodadi dengan memotong tumpeng serta menyantuni 35 anak yatim.

Pada kesempatan tersebut Muh Arifin memberikan sambutan dengan mengajak para pendidik untuk memupuk cinta kepada profesi dan tulus ikhlas memberikan ilmu kepada anak didiknya. Hal ini karena menurut Muh Arifin para pendidik adalah sebagai penentu kemajuan anak bangsa di masa depan.

“Kita harus menyiapkan generasi muda yang bagus, cerdas dan unggul, kedisiplinan juga harus kita tanamkan sejak dini,” terangnya.

Menyinggung kegiatan harlah IGRA yang dilaksanakan secara sederhana ini, Muh Arifin menyemangati mudah-mudahan Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) IGRA mudah-mudahan dibulan November ini akan cair sebagai penunjang operasional RA.

Muh Arifin menambahkan di tahun 2016 ini RA dilihat dari data EMIS ada peningkatan jumlah siswa maupun kualitas pendidikan. Beliau menghimbau kepada guru-guru RA agar ditingkatkan terus prestasinya dari hal yang sederhana misal mengajari anak berdo’a secara konsisten sehingga bisa menjadi kebiasaan.

Lebih lanjut Muh Arifin menyinggung ”Gerakan Habis Magrib TV Mati di Ganti Mengaji” yang pernah disosialisasikan Menteri Agama Surya Darma Ali pada waktu itu. Kakankemenag meminta dengan diawali dengan diri kita sendiri pada anak-anak kita dan masyarakat. “Jika bisa membiasakan hal tersebut pada anak-anak, maka pada waktu maghrib mereka berada di rumah dan keluarga bisa berkesempatan untuk shalat bersama,” urainya. “Dengan demikian akan terjadi transfer pengetahaun orang tua terhadap anak. Transfer ahlak orang tua terhadap anak. Itu akan bisa menjadi penghindari akan bahaya malam.”

“Bayangkan kalau maghrib masih di luar. Berbagai bahaya malam mengincar. Dari mulai narkoba, kekerasan, seksual dan lain sebagainya mengancam kepribadian anak-anak kita,” tegasnya.

Lanjutnya, Kepala Kantor Kemenag tersebut menyampaikan hari Lahir IGRA masih bertepatan dengan hari santri nasional pada tanggal 22 Oktober 2016 sehingga masih ada momentumnya. Maka kegiatan HUT IGRA ini dimanfaatkan untuk menyantuni anak yatim, karena berinfaq dan bersodakoh lebih baik dan dianjurkan Allah SWT.

Dalam HUT IGRA tersebut, Muh Arifin  mendapatkan kehormatan untuk memotong tumpeng nasi kuning yang langsung diberikan kepada guru RA yang tertua di RA sebagai simbol guru IGRA yang tulus dalam mengabdi. “Mari kita berinovasi untuk menciptakan karya-karya yang produktif,” ajaknya.(bd)

Bagikan :
Translate ยป
Skip to content