Kab. Grobogan(Humas) – Moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Dan Siti Muayadah, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Grobogan mengikuti kegiatan apresiasi inisiator muda moderasi beragama 11–14 November 2024 di Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Kemenag Kab. Grobogan, Fahrur Rozi menyampaikan suatu kebanggan bahwa salah satu siswa MAN 2 Grobogan berangkat ke Bekasi dan menjadi salah satu inisiator muda moderasi beragama.
“Inisiator muda moderasi beragama adalah siswa yang menjadi role model atau contoh bagi siswa lainnya dalam hal moderasi beragama. Oleh karena itu, MAN 2 Grobogan patut berbangga karena salah satu siswanya yaitu Siti Muayadah terpilih menjadi inisiator muda moderasi beragama,” katanya.
Ia berharap, Muayadah dapat mengeluarkan ide-ide kreatif dan inovatif saat berdiskusi dengan para inisiator muda lain dari seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini menjadi wadah tukar pikiran dan gagasan para inisiator muda ini dalam hal moderasi bergama. Tak hanya itu, mereka juga kelak harus memiliki program-program strategis yang dapat disampaikan kepada siswa lainnya sehingga lebih moderat,” urainya.
Ia menjelaskan, tujuan utama program inisiator muda moderasi beragama ini adalah untuk memperkuat karakter siswa alam moderasi beragama, menanamkan nilai-nilai Islam wasathiyyah dan keindonesiaan kepada siswa madrasah di Indonesia.
“Indonesia adalah negara multikulutural dengan ragam perbedaan. Program inisiator muda moderasi beragama ini adalah untuk menyadarkan dan menumbuhkan pemahaman dan karakter dalam menyikapi keberagaman itu,”jelasnya.
Sementara itu, Siti Muayadah berpendapat bahwa keiktusertaan dirinya menjadi inisiator muda moderasi beragama adalah gerbang baginya untuk memberikan edukasi dan informasi kepada rekan siswa madrasah tentang moderasi dan keindonesiaan.
“Saya bangga menjadi bagian inisiator muda moderasi beragama karena melalui program ini saya dapat mencurahkan dan merealisasikan buah pikiran kepada rekan siswa madrasah se-Indonesia tentang keberagaman dan bagaimana menyikapinya agar tidak merongrong persatuan dan kesatuan bangsa,” (bd)